GayaKeren.id – Badak Sumatera, spesies badak yang merupakan bagian dari warisan hewan Indonesia, berada dalam ancaman kepunahan. Badak Sumatera, yang dapat dibedakan dengan cula yang kecil dan badan yang berbulu, dipercaya hanya mempunyai populasi kurang dari 100 ekor di alam bebas dan tersebar di tiga taman nasional Sumatera; Taman Nasional Bukit Barisan, Taman Nasional Gunung Leuser, dan Taman nasional Way Kambas, serta di hutan Kalimantan Timur.

Sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan kesadaran dan membangun advokasi dengan masyarakat Indonesia terhadap upaya konservasi Badak Sumatera, enam organisasi nirlaba berbasis ilmu pengetahuan nasional dan luar negeri, dengan kontribusi dari The Walt Disney Company, telah membentuk Konsorsium Konservasi Badak Sumatera.

Salah satu inisiatif konsorsium ini adalah dengan meluncurkan kampanye peningkatan kesadaran masyarakat, kegiatan, dan penggalan dana bertajuk #KadoUntukDelilah. Peluncuran kampanye ini dihadiri oleh perwakilan Konsorsium Konservasi Badak Sumatera serta Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Bapak Bambang Dahono Adji yang mewakili Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian LHK.

Konsorsium Konservasi Badak Sumatera adalah kelanjutan dari keberhasilan upaya bersama pada Suaka Rhino Sumatera di Taman Nasional Way Kambas, Lampung di Sumatera, yang telah sukses membiakkan dua Badak Sumatera dalam empat tahun, yaitu seekor Badak Sumatera jantan bernama Andatu dan seekor Badak Sumatera betina bernama Delilah.

Kelahiran Andatu dan Delilah memberikan harapan akan masa depan Badak Sumatera, mengingat betapa sulitnya kelahiran spesies Badak Sumatera. Adapun Andatu merupakan kelahiran dalam penangkaran pertama yang berhasil setelah 124 tahun.

Noviar Andayani, Country Director Indonesia Program dari Wildlife Conservation Society mengatakan, Badak Sumatera sekarang sangat langka. Di habitat aslinya, kita tidak mengetahui jumlah pastinya karena metode kamera pengintai jarang melihat mereka, sehingga kita tidak tahu secara pasti. Perambahan dan perburuan manusia untuk tanduk mereka juga merajalela. Sangat penting bahwa kita harus melindungi mereka di alam bebas dan mengumpulkan populasi Badak Sumatera yang diketahui untuk dibiakkan segera bila memungkinkan.

Konsorsium Konservasi Badak Sumatera terdiri dari Yayasan Badak Indonesia (YABI), World Wide Fund for Nature Indonesia (WWF), Wildlife Conservation Society Indonesia (WCS), Forum Konservasi Leuser (FKL), Leuser International Foundation (LIF) dan didukung oleh International Rhino Foundation (IRF), dengan kontribusi dari The Walt Disney Company, sepakat bermitra dalam mencapai tujuan bersama untuk menyelamatkan Badak Sumatera dari kepunahan.

Tahun ini Tim Badak, panggilan untuk Konsorsium Konservasi Badak Sumatera dengan dukungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. melakukan beberapa aktivitas termasuk penelitian, upaya pembiakan, workshop, perencanaan strategi, perlindungan aktif dan rencana relokasi hingga kampanye komunikasi publik.

Sebagai bagian dari kegiatan peningkatan kesadaran masyarakat dalam upaya untuk menyelamatkan Badak Sumatera, Konsorsium Konservasi Badak Sumatera mendorong seluruh masyarakat Indonesia untuk bergabung bersama #TimBadak dan mengundang mereka untuk ikut berkontribusi dalam kampanye #KadoUntukDelilah.

Kampanye ini, selain bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, tetapi juga membangun advokasi melalui berbagai aktivitas dan saluran, termasuk media sosial dengan Delilah sebagai simbolnya. Delilah adalah Badak Sumatera termuda di Suaka Rhino Sumatera yang namanya berarti “hadiah dari Tuhan”, dan diberikan oleh Presiden Joko Widodo.

Nama kampanye #KadoUntukDelilah, dipilih sebagai panggilan untuk seluruh masyarakat Indonesia agar berkontribusi memberikan hadiah berupa harapan bagi Delilah sehingga dia dapat mempunyai teman dan saudara-saudara lainnya untuk bermain, dengan cara melindungi dan membiakkan lebih banyak Badak Sumatera agar terhindar dari kepunahan.

Masyarakat Indonesia diundang untuk berpartisipasi dengan mengkuti @BadakDelilah di Twitter, Facebook, Instagram, dan YouTube dan mengirimkan ucapan selamat yang kreatif untuk Delilah dengan #KadoUntuKDelilah. Ke depannya, kampanye ini akan melakukan kolaborasi dengan berbagai macam pihak, termasuk penggalangan dana pada platform terpilih agar dapat memberikan perlindungan, perawatan dan upaya konservasi terbaik untuk Badak Sumatera.

“Delilah adalah harapan kami untuk menambah jumlah Badak Sumatera di Indonesia dan di dunia, Kami berharap masyarakat akan mengikuti kampanye ini sehingga kita dapat memastikan program pembiakan dan konservasi yang berhasil. Kampanye ini akan memperkenalkan program-yang mendukung tujuan tersebut kepada publik selama setahun penuh,” tutup Widodo Ramono, Ketua Yayasan Badak Indonesia (YABI).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *