GayaKeren.id – Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup yang kurang tepat ini antara lain, Aterosklerosis, Stroke, Obesitas, Diabetes melitus, Jantung koroner dan gagal jantung. Dalam kasus ini, penyakit jantung masih menjadi penyumbang kematian tertinggi di Indonesia saat ini.

Penyakit tidak menular atau non communicable disease (NCD) saat ini semakin banyak ditemui di Indonesia, bahkan beberapa kasusnya mulai merambah ke generasi yang lebih muda. Penyakit tidak menular ini juga menyebabkan kematian lebih awal pada masyarakat atau non communicable disease causes early death (NCDCED).

Pola makan yang belum seimbang ditandai dengan kelebihan gula, lemak dan minyak, rendah sayur dan buah diduga juga menjadi salah satu penyebab tingginya angka penyakit tidak menular di Indonesia. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh SEAFAST Center, ditemukan fakta bahwa asupan garam dan lemak banyak ditemukan pada makanan siap saji di berbagai lapisan usia, sedangkan asupan gula banyak ditemukan pada pangan olahan.

Lebih lanjut dalam survey tersebut SEAFAST Center mengelompokkan pangan berdasarkan jumlah dan jenis di DKI Jakarta sebagai berikut, 46% Pangan Olahan, 12% Pangan Olahan Antara, dan 42% Non Pangan Olahan dan

• Non pangan olahan merupakan pangan segar tanpa proses pengolahan yang merupakan bahan baku yang diolah rumah tangga dan restoran seperti susu segar, sayuran segar, buah segar, kacang tanah, bungkil, beras, jagung pipil, daging sapi, fillet ayam, ikan segar, telur ayam, kunyit, jahe, daun teh kering, ASI, dan lain-lain.

• Pangan olahan antara merupakan pangan yang telah mengalami pengolahan oleh industri namun belum dapat dikonsumsi langsung atau merupakan komposisi dari produk pangan lain seperti krim, minyak goreng, margarin, tepung, agar-agar bubuk, kakao bubuk, pati, tepung panir, bihun kering, tempe, tahu, terasi gula pasir, gula aren, madu, bahan tambahan pangan, bumbu kering, garam, dan lain-lain.

• Pangan olahan merupakan pangan yang diolah industri dan telah siap dikonsumsi atau hanya membutuhkan penyiapan sederhana sebelum dikonsumsi seperti susu kental manis, susu bubuk, minuman susu, es krim, keju, selai, cokelat butir, mi instan, biskuit, wafer, roti, abon, ayam goreng, sosis, ikan sarden dalam kaleng, telur asin, kecap, saus, bubur bayi, vitamin, formula bayi, kopi instan, minuman instan, dan lain-lain.

Berdasarkan data tersebut, SEAFAST Center juga menemukan fakta mengenai kecenderungan warga DKI mengonsumsi Non Pangan Olahan semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia. Sementara itu, tingkat konsumsi Pangan Olahan Antara dan Pangan Olahan menurun seiring dengan pertambahan usia.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *