Tia – Jawara The Cuts Indonesia, Utamakan Kepuasan Konsumen

GayaKeren.id – Sosok yang populer dengan sebutan Missy Tia ini adalah satu dari sedikit perempuan yang punya prestasi dari profesinya yang notabene di dominasi oleh kaum pria. Siapa yang menyangka jika sosok wanita cantik ini adalah seorang lady barber atau hair dresser. Namun Tia merasa lebih sreg jika disebut haircutting, karena bisa memotong rambut pria dan wanita.

Tia yang jebolan D3 Komunikasi Unpad ini sempat jadi pekerja kantoran di salah satu perusahaan. Namun pekerjaan kantoran itu rupanya membuat seorang Tia merasa kurang nyaman dan cocok untuk dijalani. Sehingga pada tahun 2007, pemilik nama lengkap Tia Tresna Setiyasih ini beralih profesi dan mulai menekuni pekerjaan sebagai Tukang Pangkas Rambut atau Hairdresser.

Mengawali karir profesi di dunia pangkas memangkas rambut, bermula dari ajakan teman dan ketertarikannya melihat suasana lingkungan kerja di pangkas rambut yang flexible, tak berseragam dan bisa menyesuaikan, serta bisa berinteraktif dengan banyak orang. Meski begitu tetap saja ada hal yang mengganjal, ketika pertama kali mulai mencukur. Nol Skill atau tak punya keahlian dan pengalaman mencukur atau memotong rambut.

Singkat cerita, di masa training itu dimana dengan sedikit spekulasi dan bermodal mata untuk melihat sambil mempelajari teknik gunting dan cukur selama beberapa waktu, Tia mengajak temannya untuk dijadikan ‘korban’ dan ‘kelinci percobaan’ hasil dari potongannya.

Meski awal-awalnya hasil potongan masih belum sesuai dengan harapan, namun Tia terus belajar meningkatkan kemampuan mencukurnya dengan menggratiskan para ‘korban’ yang jadi model pangkasannya waktu itu sampai dia benar-benar bisa diakui sebagai tukang cukur. Alhasil, kemampuan memotong berbagai style rambut dari seorang Tia pun layak diacungi jempol. Tak hanya pria, potongan rambut maskulin wanita juga bisa dikerjakan Tia. Semua  dipelajari secara otodidak.

Perjalanan 10 tahun menjalani profesi tukang pangkas rambut atau barber girl, pastinya tidak semulus jalan tol. Banyak suka duka yang dilewati. Komplain dan sekadar keisengan dari pelanggan (yang memang di dominasi kaum pria) pun tak luput mewarnai keseharian aktivitasnya. Namun Tia tetap berusaha selalu menunjukkan profesionalitas pekerjaan dengan tetap berinteraksi dan komunikasi secara baik, berpikir positif dan berusaha untuk selalu tersenyum.

“Adalah lumrah ya kalo komplain dan iseng dari konsumen yang notabene laki-laki. Apalagi profesi seperti kita ini kan pada waktu itu masih sangat jarang sekali. Ya ada-ada sajalah hal-hal seperti itu waktu tahun-tahun awal terjun ke profesi ini,” Ungkap wanita cantik kelahiran Bandung, 3 November 1984 ini.

Resiko baik buruk dari profesi ini sudah dipikirkan dan diantisipasi oleh Tia, sehingga untuk menghadapi konsumen yang kepo dan rada-rada iseng, Tia punya kiat untuk itu. “resiko dan atau dikepoin orang pasti ada ya. Tapi kan namanya pekerjaan ya saya harus tetap menunjukkan profesionalitas saya, sambil tetap menjelaskan rasa keingintahuan mereka. Karena biar bagaimanapun konsumen adalah raja. Dan alhamdullilah sampai sekarang semuanya masih wajar-wajar dan normal-normal aja sih. Karena saya tetap menjalin interaksi secara baik dengan semua konsumen saya. Karena saya lebih ke mengejar Kepuasan Konsumen. Kalo mereka puas kan otomatis nama Rock N Roll Haircutting & Makeover terbantu dari sisi promosi dan marketingnya. Hehehe…..,” lanjut Tia dengan sedikit berpromosi sambil tertawa.

Oya, Rock N Roll Haircutting & Makeover, yang berlokasi di kawasan W.R Supratman – Bandung adalah tempat perjuangan dan pengabdian profesi seorang Tia selama 10 tahun ini. Menurut Tia, rata-rata pelanggan yang datang ke tempat pangkasnya di dominasi oleh pria dewasa dan anak laki-laki. Namun Tia tak menolak jika ada wanita yang ingin di pangkas olehnya. Karena banyak juga wanita yang sudah di pangkas oleh Tia dengan hasil yang memang bagus. Terutama para wanita yang bertipe maskulin.

Bagi seorang Tia, menekuni profesi sebagai seorang tukang cukur atau tukang pangkas rambut, tidak hanya berbicara soal kemampuan memangkas rambut semata. Tapi bagaimana kemampuan itu diukur secara menyeluruh dengan melihat sisi insani dan humanisnya seseorang, apalagi wanita. Kiprahnya ini tetap dianggap sebagai suatu proses belajar dan belajar terus mengasah kemampuan dan terutama attitude.

Memaknai proses belajar dan mengasah kemampuan tersebut, membuat Tia terlecut untuk mengikuti sebuah ajang bakat kompetisi “The Cuts Indonesia – TCI” di sebuah stasiun televisi swasta beberapa waktu lalu. Tahap demi tahap audisi dan seleksi dilalui dengan begitu ketatnya. Semua dilalui dan dilewati dengan tidak mudah. Pujian dan kritikan dari para Judges, membuat Tia semakin matang mengasah kemampuannya.

Kematangan mengasah kemampuan sekaligus kepribadian itu pun membawa hasil paling maksimal di ajang kompetisi TCI yang diikutinya. Tia dinobatkan sebagai Jawara The Cuts Indonesia_TCI Season 1. Tia menyisihkan banyak teman se-profesinya dari berbagai daerah se-Indonesia.

Sebagai jawara The Cuts Indonesia, Tia membuktikan bahwa seorang wanita seperti dirinya yang hanya belajar memangkas rambut secara otodidak, terbukti mampu unjuk gigi dan bisa berprestasi di dunia pangkas memangkas rambut atau barber, yang notabene ini adalah dunia profesi dominasi kaum pria. Kebanggaan tersendiri tentunya bagi para Lady Barber / Barber Girl di Indonesia.

Menjalani dan menekuni profesi lady barber yang cukup senior sekaligus penyandang gelar Jawara The Cuts Indonesia, secara otomatis menambah tugas dan tanggung jawab ke publik atau masyarakat itu jadi tidak mudah. Namun dibalik itu ada rasa bahagia tatkala dirinya mampu menepis bahkan mengalahkan rasa tidak percaya diri yang sebelum-sebelumnya sering dirasakan.

Menyandang predikat Jawara The Cuts Indonesia tak membuat Tia lupa diri. Seorang Tia tetap membumi. “ini baru awal. Kedepan saya harus lebih bisa memberikan yang terbaik lagi untuk masyarakat dan konsumen. Bukan hanya sekadar menjaga image. Ini beban tanggung jawab moral yang harus saya jaga dan syukuri. Ini saya persembahkan untuk orang tua dan anak saya tercinta,”tegas ibu dari seorang putera ini.

Tak banyak yang tahu bahwa perjuangan karir profesi Tia yang sedikit tomboy namun tetap memperlihatkan sisi feminin ini, ternyata sangat dipengaruhi oleh anak semata wayangnya. Tia terpacu untuk terus berkarya bagi orang lain lewat profesinya, tapi tetap menampakkan sisi ke-ibuan dan tanggung jawab seorang ibu terhadap anaknya yang berkebutuhan khusus (Authis). Potret ketegaran seorang wanita sekaligus sosok ibu.

“Jangan pernah bosan untuk terus belajar dan belajar. Memperbaiki diri itu wajar. Sosok wanita dengan profesi tukang pangkas rambut atau apapun itu, diharapkan untuk terus berkarya semaksimal mungkin dan tunjukkan bahwa meski dilahirkan sebagai wanita dengan kodratnya sebagai seorang isteri dan atau ibu, namun tak ada sekat yang membatasi kita untuk berkarya dan berprestasi. Sehingga bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang,” pungkas Tia dengan penuh harap.

       “Sosok Kilau Tersembunyi Kartini Millenial”

So, dukungan meluas buatmu dan teruslah berkarya dengan profesimu MissyTia….