GayaKeren.id – Bisnis barbershop kian menjamur di berbagai pelosok daerah. Persaingan pun kian runcing karena di setiap wilayah bertumbuh barbershop-barbershop baru dari waktu ke waktu.

Pertumbuhan yang tinggi di industri barbershop tentu menjadi kebanggaan tersendiri mengingat lahan potensial ini menumbuhkan potensi bisnis baru di industri tata rambut. Para pelaku industri yang terlibat di dalamnya pun memiliki lapangan kerja yanglebih luas karena potensi di bisnis ini masih sangat besar untuk digarap secara maksimal.

Tak mengherankan, keberadaan barbershop baru tidak hanya memenuhi ruang di perkotaan saja tetapi juga hingga ke daerah-daerah terpencil. Bisnis pangkas rambut kini berganti kemasan menjadi barbershop dan terlihat lebih modern serta kekinian memenuhi keinginan pasar yang ada.

Hal itu pun diakui Yudhekk, salah satu barber dari Jawa Timur. Perkembangan pesat dari bisnis barbershop memang tak ditampik begitu deras, termasuk di wilayahnya di Kepanjen, Malang, Jawa Timur yang mulai menjamur.

“Pertumbuhan barbershop itu makin gila. Sekarang ini kan alih-alih tukang cukur semuanya berganti nama menjadi barbershop,”tutur Yudhekk kepada Gaya Keren saat ditemui di Jakarta, belum lama ini.

Mengenai konsep barbershop yang memiliki standarisasi tersendiri misalnya memang tidak diikuti sepenuhnya oleh barbershop yang ada. Meski demikian, keberadaan barbershop baik yang sudah memenuhi standarisasi sebagai barbershop dari segi perlengkapan hingga keterampilan si barber sendiri tidak menjadikan sebuah permasalahan di kalangan barbershop itu sendiri.

“Dan barbershop itu sendiri seperti apa standarnya mereka tidak mikir, apakah ada kursi khususnya, ada alat-alat khususnya atau tidak dan sebagainya. Mereka rata-rata main ‘comot’ saja nama jadi barbershop tanpa pikir panjang,”tambahnya.

Di luar ragam bisnis yang mengatasnamakan barbershop itu sendiri baik sudah memenuhi standarisasi atau belum, sedianya tidak menjadi permasalahan bagi Yudhekk karena setiap orang memiliki kesempatan untuk terjun di bisnis tersebut.

“Saya tidak pernah mengurus itu, sama-sama mencari uang dan tidak ada hukumnya juga. Jadi ya kita sama-sama saling menjalani masing-masing saja,”pungkas Yudhekk.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *