GayaKeren.id –Konser bukan sekadar pertunjukan. Bagi Yura Yunita, konser adalah medium bercerita, merayakan kehidupan, dan menyebarkan energi positif. Hal ini tercermin dalam Konser Bingah, sebuah pergelaran megah yang tidak hanya memukau ribuan penonton, tetapi juga menghadirkan pengalaman emosional yang mendalam. Selama 2 jam 30 menit, lebih dari 6.500 penonton di Istora Senayan larut dalam narasi musikal yang penuh rasa.

Sejak awal, Konser Bingah menjanjikan lebih dari sekadar penampilan musik. Promotor dan sutradara kreatif Kantara Creative, bersama Yura dan Donne Maula, menyusun pertunjukan dengan konsep matang yang menyentuh setiap sudut hati penonton. Tidak hanya ditopang oleh tata panggung dan teknologi mutakhir, tetapi juga oleh harmoni yang tercipta dari musik, tarian, dan elemen budaya Nusantara. “Ide-ide liar Yura dan Donne sangat sejalan dengan komitmen Kantara Creative untuk menghadirkan pengalaman tak terlupakan bagi setiap penonton yang datang,” ungkap Roan Y. Anprira, Creative Director Kantara Creative sekaligus Executive Producer konser ini.

Dibagi menjadi empat babak yang menyiratkan perjalanan kehidupan, konser ini dimulai dengan ‘Bubuka’, sebuah pembuka yang magis. Bisikan lembut dalam bahasa Sunda menyambut penonton, membangun atmosfer yang intim sebelum akhirnya Yura Yunita muncul secara spektakuler melayang melintasi area konser. Kejutan ini langsung disambut riuh oleh penonton yang antusias.

Di balik megahnya pertunjukan, ada pesan mendalam yang ingin disampaikan. Yura Yunita berbagi panggungnya dengan teman-teman disabilitas yang memiliki suara emas, mengajak mereka membawakan Merakit dalam versi yang lebih kaya dan bermakna. Ini bukan sekadar konser musik, melainkan sebuah perayaan inklusivitas, di mana setiap individu memiliki tempat untuk bersinar.

Feby Putri, salah satu musisi yang tampil, mengungkapkan kekagumannya. “Teh Yura sosok yang sangat inspiratif. Aku turut merasakan segala hal yang disuarakan Teh Yura tentang kesetaraan perempuan dengan kecantikannya masing-masing. Memberikanku inspirasi sebagai perempuan sekaligus musisi perempuan di Indonesia untuk selalu menyuarakan kebaikan dalam berkarya.”

Idgitaf pun memberikan apresiasi serupa. “Teh Yura pionir dalam menyuarakan peran unggul perempuan dalam berkarya. Dari materi lagu, visual, penampilan panggung, semuanya solid banget. Aku merasa keren melihat Teh Yura. Dia selalu konsisten dan tepat sasaran dalam berbicara tentang inklusivitas di musik.”

Menutup konser, Yura Yunita menyampaikan pesan yang menyentuh, “Konser ini bukan hanya tentang aku. Aku hanya sebuah molekul kecil di semesta ini. Konser ini bagaikan doa baik yang kututurkan untuk memulai langkah perjalanan musikku selanjutnya. Aku harap konser ini bisa membuat ‘Bingah’ semua hati yang hadir di sore ini.”

Seiring alunan Dunia Tipu-Tipu yang menjadi lagu terakhir, suasana penuh kehangatan terasa di seluruh arena. Banyak senyum semringah, air mata haru, dan pelukan hangat yang menandakan bahwa konser ini telah meninggalkan jejak mendalam di hati penontonnya. Dengan kombinasi teknologi canggih, detail yang dipikirkan dengan matang, serta musikalitas dan vokal yang prima, Konser Bingah bukan hanya sebuah pergelaran ini adalah sejarah baru di industri musik Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *