Temukan Banyak Berkah di Double Day 3.3 Blibli

Gayakeren.id – Sebelum jelang Ramadhan bagi umat muslim akan dimanfaatkan untuk mempersiapkan berbenah diri. PT Global Digital Niaga Tbk (‘Blibli’ atau ‘Perseroan’; kode saham BEI: ‘BELI’) hadirkan Double Day 3.3: Siap Menyambut Double Berkah bagi pelanggan berkesempatan mendapatkan penawaran spesial, mulai dari cashback 100%, gratis ongkir tanpa minimum belanja, Brand Deals diskon hingga 90% dari brand-brand ternama seperti Apple, LG, Unilever, Nike, dan masih banyak lagi, flash sale serba Rp10 Ribu.

“Data internal Blibli mencatat adanya peningkatan minat pelanggan berbelanja selama campaign double day mencapai hampir lebih dua kali lipat dibanding hari biasa di sepanjang tahun lalu,” kata Wilson Kiantoro, Head of Campaign Blibli.

Wilson menambahkan, “Tren meningkatnya kebutuhan masyarakat Indonesia di setiap momen Ramadan, termasuk di tahun ini, kami antisipasi dengan menyiapkan berbagai seleksi produk mulai dari kategori Bliblimart, Handphone & Tablet, Peralatan Elektronik hingga Fashion dan Kecantikan dengan penawaran spesial hanya di Double Day 3.3.”

Nah, kalau sudah punya daftar belanja buat jelang Ramadan, jangan sampai lupa untuk memanfaatkan promo dan penawaran menarik di double day kali ini!

  1. Ramadan tiba! Yuk, sambut bulan suci dengan bersih-bersih rumah.

Cek kondisi peralatan elektronik rumah untuk bersih-bersih secara maksimal! Kamu bisa beli atau tukar tambah barang elektronik lama yang dihargai hingga Rp2 Juta + ekstra diskon Rp500 Ribu, atau dapatkan produk mesin cuci baru dari TCL yang lagi banjir diskon up to 60% + Cicilan 0% + voucher trade in hingga Rp500 Ribu, serta robotic vacuum dan floor washer dari Dreame yang juga lagi ada diskon up to 60% + voucher hingga Rp 1 Juta.

Selain bersih-bersih, memasak menu sahur dengan praktis juga bisa menggunakan microwave dari Samsung, hingga penanak nasi elektronik (rice cooker) dar agar kita hanya memiliki sedikit waktu untuk menyiapkan hidangan sahur yang bisa kamu dapatkan di Blibli. Cek promo gadget dan elektronik 100% orisinil pada kampanye Double Day 3.3.

  1. Menu makanan sehat selama bulan puasa

Tetap produktif selama berpuasa dengan mengkonsumsi makanan bergizi dari bahan-bahan berkualitas dari Bliblimart, seperti Quaker untuk melengkapi kebutuhan serat pangan yang sedang ada diskon hingga 20% dan voucher hingga Rp30 Ribu, beras dan bahan masakan berkualitas dari Puravita dengan penawaran spesial Paket Sembako Beras + Minyak 2L seharga Rp112 ribu, dan produk segar lainnya yang ada di Farmers Market dengan diskon hingga 50% dan voucher belanja hingga 5%.

  1. Tetap fit dan trendy di bulan Ramadan!

Jaga kesehatan selama berpuasa itu penting!Yuk, rutin berolahraga selama 30-60 menit untuk menjaga stamina tubuh. Ukur irama detak jantung selama berolahraga dengan Apple Watch seri terbaru dari Apple atau smartwatch dari Samsung. Selain itu, siapa sih yang gak mau tampil trendy di bulan Ramadan? Lengkapi koleksi fesyen kamu dari Nike yang lagi ada diskon hingga 60%, dan promo Beli Sepatu Lari Gratis Apparel! Atau produk fesyen muslim dari Atelier Angelina yang punya ekstra voucher Rp50 Ribu.

Berkah Ramadan dari Blibli di promo Double Day 3.3 jadi semakin seru dengan adanya Blibli Tiket Rewards. Cukup kumpulkan poin sebanyak-banyaknya saat berbelanja di ekosistem Blibli Tiket, lalu tukarkan dengan benefit belanja di Blibli, tiket.com, Ranch Market, maupun Farmers Market.

Wah, banyak banget kan promo dan diskonnya? Yuk, siap-siap serbu Double Day 3.3 pada 3-5 Maret 2024! Nantikan info selengkapnya di sini!

Darya-Varia Sukses Turunkan Angka Stunting Melalui Program Corporate Social Responsibility

Gayakeren.id – Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, bahwa masih terdapat beberapa daerah dengan prevalensi stunting yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional. Stunting adalah kondisi dimana pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak terhambat akibat kekurangan gizi kronis. Oleh karena itu Pemerintah mencanangkan program Peningkatan Upaya Promotif dan Preventif Dalam Rangka Mewujudkan Indonesia Sehat.

PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (Darya-Varia) merupakan perusahaan farmasi terbesar yang beroperasi sejak tahun 1976, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang diusung Perusahaan sejak tahun 2018 dalam rangka pencegahan stunting. Dengan mengusung tema “Generasi Sehat Bebas Stunting”, Darya-Varia memiliki komitmen untuk selalu mendukung program prioritas Pemerintah di bidang kesehatan masyarakat, yang akhirnya dapat menciptakan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkualitas.

Mengambil lokasi di desa Cibatok II, Kabupaten Bogor, program Generasi Sehat Bebas Stunting dapat menurunkan angka stunting pada anak sebesar 80% secara bertahap selama 5 tahun berjalan berkat sinergi yang solid antara Darya-Varia dengan seluruh elemen masyarakat serta mitra terkait. Di awal program tahun 2018, terdapat 68 anak yang mengalami stunting. Melalui berbagai program pencegahan dan edukasi, angka ini terus menurun dan pada tahun 2023 angka stunting berhasil ditekan dengan hanya 13 anak.

dr. Ian Martin Wibawa Kloer, Presiden Direktur PT Darya-Varia Laboratoria Tbk, “Dalam menyiapkan generasi unggul menuju Indonesia emas 2045, Perusahaan sangat mendukung dan berkontribusi pada program pemerintah menuntaskan stunting. Ini adalah salah satu program CSR kami. Di tahun ini kami memilih tagline Dedicate for a healther you untuk memberi tema pada setiap program CSR kami dan di rilis bertepatan di usia 48 tahun Darya-Varia berdiri,” tegasnya.

“Stunting terjadi ketika anak tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, terutama protein, energi, dan zat gizi penting lainnya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang optimal. Dampak stunting dapat berlangsung sepanjang hidup, termasuk menurunkan kemampuan kognitif, meningkatkan risiko penyakit kronis, dan membatasi potensi anak dalam berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu, pencegahan stunting menjadi sangat penting dalam memastikan anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik secara fisik, kognitif, dan sosial,” ujar dr. Ian.

“Generasi sehat bebas stunting adalah impian yang sangat penting bagi kesejahteraan masyarakat. Stunting adalah masalah serius yang terjadi ketika anak mengalami pertumbuhan fisik yang terhambat karena kekurangan gizi, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu dari masa kehamilan hingga usia dua tahun,” dr. Boy Abidin Sp.OG(K) dokter spesialis kandungan dan kebidanan.

Program-program yang dijalankan setiap tahunnya antara lain edukasi kesehatan secara umum kepada kader Duta Sehat, Pelatihan Peningkatan Kompetensi Bidan, Pemberdayaan Posyandu melalui pengadaan bahan makanan sehat dan peralatan kesehatan, pengecekan kesehatan gratis, mendukung pembangunan infrastruktur kesehatan seperti pembangunan Unit Kesehatan Sekolah, edukasi perilaku hidup sehat dan budaya cuci tangan di beberapa SD sekitar, edukasi tentang pemenuhan gizi pada anak, edukasi keterampilan orangtua mengasuh anak (parenting), dan edukasi seks dan kesehatan reproduksi dengan target siswa/i SMP untuk menekan angka pernikahan usia remaja.

Widya Olivia Tobing, Corporate Secretary PT Darya-Varia Laboratoria Tbk, ” Dipilihnya program CSR cegah stunting karena berdasarkan data tahun 2018 desa Cibatok II memiliki kasus stunting yang cukup besar, selain itu daerahnya mudah terjangkau dan bisa terpantau dalam perkembangannya. Sekarang ini mulai merambah di desa-desa sekitarnya,” imbuhnya.

Waspada Terhadap Polio: Indonesia Perlu Pemerataan Vaksinasi

GayaKeren.id – Hari Anak Sedunia yang baru saja berlalu pada bulan November menjadi pengingat bagi kita untuk tetap waspada dalam melindungi kesehatan dan kesejahteraan anak-anak Indonesia, terutama terkait dengan penyakit yang menyebabkan kecacatan dan mengancam nyawa seperti polio.

Itulah salah satu saran yang disampaikan oleh Prof. Dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K), Kepala Satuan Tugas Imunisasi, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), saat acara diskusi dengan media baru-baru ini.

Polio pada umumnya berdampak pada anak-anak di bawah usia 5 tahun. Virus polio menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan yang tidak dapat dipulihkan dalam hitungan hari. Satu dari 200 infeksi akan menyebabkan kelumpuhan permanen, dan 5-10% dari mereka yang lumpuh dapat meninggal ketika otot pernapasan mereka menjadi tidak bergerak.

Dalam perjuangan melawan polio, ada banyak hal yang dapat kita banggakan untuk Indonesia. Penyertaan vaksin polio dalam Program Imunisasi Rutin (EPI, sekarang Program Imunisasi Esensial) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 1974 memacu banyak negara untuk secara resmi dinyatakan ‘bebas polio’ dalam beberapa tahun berikutnya.

Indonesia, sama halnya, berusaha untuk mencapai status bebas polio – bukan tugas yang mudah mengingat ukuran negara kita dan jumlah penduduknya.

Pada tahun 1995, Indonesia memulai kampanye vaksinasi nasional melawan polio. “Pekan Imunisasi Nasional (PIN)” dilaksanakan pada tahun 1995, 1996, dan 1997. Untuk mencapai tujuan pemberantasan polio, PIN kembali dilaksanakan pada tahun 2002.3

Namun, pada April 2005, program pemberantasan polio Indonesia mengalami kemunduran ketika Laboratorium Polio Nasional di Bandung mengkonfirmasi adanya poliovirus liar tipe 1 yang diisolasi dari spesimen tinja seorang kasus kelumpuhan dari Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Lebih banyak kasus juga diidentifikasi di pulau-pulau Sumatera dan Jawa.3

Imunisasi massal dilakukan terhadap anak-anak sepanjang tahun tersebut di pulau-pulau ini dalam beberapa kesempatan. Upaya membawa hasil yang baik. Kasus terakhir polio yang ditemukan di Indonesia adalah pada Februari 2006,3 dan pada tahun 2014, bersama dengan semua negara lain di Asia Tenggara, WHO menyatakan Indonesia bebas polio.

Namun, kesuksesan dalam mengatasi polio di masa lalu membuat banyak orang tidak menyadari konsekuensi serius dari infeksi polio. Selain itu, banyak pula kesalahpahaman yang menganggap bahwa status ‘bebas polio’ menjamin kekebalan terhadap wabah ini di masa depan. Padahal pengendalian polio jauh lebih kompleks daripada penyakit menular lainnya, seperti cacar. Virus polio dapat bertahan di lingkungan sekitar dan mudah menyebar. Oleh karena itu, vaksinasi harus terus dilakukan dan masyarakat harus tetap waspada agar tidak kehilangan pencapaian yang telah diraih dalam beberapa dekade terakhir.

Hal ini menjadi jelas pada November 2022, ketika virus polio terdeteksi pada seorang anak laki-laki berusia 7 tahun yang menderita kelumpuhan sebagian di provinsi Aceh dekat Sigli, Indonesia. Sejak itu, tiga kasus tambahan terdeteksi di Pidie Jaya,5 dan pada Maret 2023, Kementerian Kesehatan Indonesia memberi tahu WHO tentang deteksi poliovirus tipe 2 yang berasal dari vaksin yang beredar (cVDPV2) pada seorang perempuan berusia 48 bulan dengan AFP dari Kabupaten Purwakarta di Jawa Barat. Temuan ini pun menunjukkan bahwa virus telah menyebar di masyarakat.

Secara keseluruhan, sejak bulan November 2022, Indonesia telah mengalami 11 kasus polio (4 di Aceh, 7 di Jawa Barat) dan, sayangnya, dua kasus kelumpuhan (1 di Aceh dan 1 di Jawa Barat).

Sesuai rekomendasi dari WHO dan Kelompok Penasihat Teknis Imunisasi Indonesia (ITAGI), pemerintah Indonesia telah meluncurkan kampanye imunisasi nasional dengan dosis kedua Vaksin Polio Inaktif (IPV2) sebagai bentuk perlindungan optimal bagi anak-anak di Indonesia terhadap polio. Pengenalan IPV2 bertujuan untuk melengkapi rangkaian dosis imunisasi polio yang diperlukan (enam dosis secara total, dengan dua dosis menggunakan IPV), dan juga untuk memperkuat program imunisasi nasional secara keseluruhan.

IPV2 diberikan melalui suntikan. Seperti vaksinasi lainnya, reaksi umum dapat mencakup kemerahan dan pembengkakan di tempat suntikan. Namun, reaksi-reaksi ini hanya bersifat sementara dan biasanya akan sembuh dengan sendirinya.

Meskipun polio dapat mengakibatkan kecacatan dan mengancam jiwa, dan bahkan dengan pengenalan program imunisasi nasional dengan IPV2, cakupan vaksin polio di Indonesia tetap rendah. Tingkat keseluruhan Indonesia untuk dosis IPV pertama (IPV1) adalah 29,1% – jauh di bawah tingkat yang direkomendasikan oleh WHO sebesar 95%. Di distrik-distrik yang terdampak seperti Aceh, tingkat vaksinasi tetap lebih rendah, yaitu 7,3% untuk IPV1 dan 0,5% untuk IPV2.7

Maka dari itu, untuk mempertahankan status bebas polio negara dan memastikan cakupan imunisasi polio yang lebih luas, seluruh lapisan masyarakat dapat berkontribusi, antara lain dengan cara berikut ini:

  • Orang tua segera mengimunisasi anak-anak dan berbicara dengan dokter untuk mendapatkan informasi berbasis bukti.
  • Dokter mendukung orang tua dan pengasuh untuk mengimunisasi anak-anak.
  • Pemimpin masyarakat, pemimpin agama, dan anggota masyarakat lainnya memastikan berbagi informasi tentang polio dan vaksin dengan bertanggung jawab dan akurat.

Peduli Kesehatan Wanita, Musim Mas Rilis Women Smallholders Program

GayaKeren.id – Musim Mas, salah satu perusahaan kelapa sawit terintegrasi terbesar di dunia, Selasa (12/12), bertempat di bilangan Jakarta Selatan merilis sebuah program yang menjadi pembuktian perdulinya Musim Mas akan pekerja perempuan dan istri para petani sawit yang bernaung dibawah asuhan Musim Mas, Women Smallholders Program.

“Women Smallholders Program merupakan yang bertujuan memperdayakan pekerja perempuan dan istri petani yang merupakan petani swadaya dalam binaan Musim Mas,” jelas Rob Nichollos, GM Project and Program Women Smallholders Musim Mas.

Dikesempatan yang sama Linda Wati, Women Smallholders Program – Project Leader, Musim Mas, mengungkapkan komitmen Musim Mas untuk meningkatkan taraf hidup para petani swadaya dengan pembardayaan para petani, dengan sasaran para istri petani swadaya.

“Di samping komitmen kami untuk terus mengembangkan program pemberdayaan petani swadaya yang
dimiliki, kami juga memandang bahwa perempuan memiliki peranan penting bagi keluarga dan
keberlanjutan industri kelapa sawit. Karena itu, Women Smallholders Program dihadirkan untuk
memberdayakan petani perempuan dan istri petani melalui berbagai pelatihan yang menekankan aspek
sosial-ekonomi agar dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki, sehingga mereka mendapatkan
kesempatan untuk berkontribusi lebih di dalam keluarga. Dari survey terhadap calon peserta yang kami
lakukan sebelum program ini dimulai, modul pelatihan yang akan dijalankan terkait dengan nutrisi dan
kesehatan keluarga, literasi keuangan, dan peluang bisnis rumahan,” jelas Linda Wati.

Women Smallholders Program dimulai dengan pelatihan nutrisi dan kesehatan keluarga. Musim Mas
berkolaborasi dengan dua akademisi dari Universitas Sumatera Utara (USU), yaitu Dr. Fotarisman Zaluchu,
S.K.M, M.P.H dan Dr. Putri C. Eyanoer, MS.Epi, Ph.D, untuk melaksanakan program pelatihan dengan materi yang dituangkan dalam tiga modul: ‘Generasi Sehat, Keluarga Sehat’ yang berisi nutrisi keluarga; ‘Emas Dari Dalam Kandungan’ mengenai gizi balita dan pola asuh; dan, ‘Sehat Diri, Sehat Sekitar’ yang menjelaskan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat. Pelatihan perdana ini diikuti oleh 500 perempuan dari tiga kabupaten: Rokan Hilir, Rokan Hulu, dan Pelalawan. Melalui tiga kali tatap muka, dengan materi yang berbeda, pelatihan menggunakan pendekatan participatory, reflective, dan interactive, mengombinasikan modul dengan games, diskusi, dan aktivitas peserta. Tujuannya agar peserta dapat mengingat keseluruhan materi untuk digunakan dalam praktik perilaku secara mandiri setelah pelatihan selesai. Sebelum setiap pertemuan dilakukan, para peserta juga menjalani cek kesehatan berupa pencatatan berat dan tinggi badan, tekanan darah, kadar gula darah, asam urat, dan kolesterol. Program pelatihan yang berlangsung selama enam minggu ini juga menggunakan metode pendampingan perilaku menggunakan kalender kesehatan dan grup whatsapp.

Dikenal sebagai peneliti, penulis, pelatih, dan Dosen di Program Studi Antropologi Sosial di FISIP USU, Dr.
Fotarisman Zaluchu, S.K.M., M.P.H memaparkan, “Melihat dan mengetahui latar belakang peserta yang
sebagian besar awam dengan istilah-istilah kesehatan, kita harus bisa memberikan informasi yang mudah
dipahami oleh mereka. Kami mengembangkan teknik belajar yang edukatif tetapi menyenangkan, di mana penyampaian materi dilakukan secara dialogis, melibatkan indra, dan membangkitkan semangat. Kami menyampaikan materi sesuai dengan konteks keseharian mereka, dan dari awal, menjelaskan juga
kesulitan-kesulitan yang akan mereka hadapi. Model pembelajaran seperti ini ternyata menyenangkan bagi mereka.”

Sedangkan pengamatan Dr. Putri C. Eyanoer, MS.Epi., Ph.D., peneliti dan konsultan yang juga Dosen Prodi
Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran USU, “Program ini memiliki framework yang tepat dengan memilih para ibu sebagai target peserta pelatihan. Pengaruh Ibu pada keluarga terlihat dengan mengajak suami untuk hidup sehat, tentu dengan segala keterbatasannya. Efek domino memang hanya bisa didapat melalui komitmen yang kuat untuk mewujudkannya. Mulai dari mengajak suami untuk ikut menerapkan apa yang didapat dalam pelatihan, sehingga bisa merasakan manfaatnya bersama, dan melalui unggahan di grup whatsapp, dapat memotivasi ibu dan pasangan lain untuk melakukan program bersama.”

Dari sisi peserta, Roslina Tampubolon, petani Perempuan di Kabupaten Rokan Hilir, Riau, mengatakan, ”Kalau memikirkan masa depan anak saya, saya ingin sehat. Saya merombak habis kebiasaan, dan beralih mengonsumsi makanan sehat, sehingga kini dari bangun tidur, rasanya penuh energi. Saya juga erbagi dan mengajak keluarga dan teman-teman untuk hidup sehat.”

Musim Mas optimis bahwa program ini bisa terus dikembangkan dan diterapkan di daerah-daerah lainnya, mengingat program ini berkontribusi langsung dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia, khususnya Tanpa Kelaparan (nomor 2), Kesetaraan Gender (nomor 5), serta Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (nomor 8). Perluasan program juga dapat dilakukan dengan memberdayakan para petani Perempuan atau istri petani yang sudah mendapatkan pelatihan untuk berbagi dengan anggota keluarga atau komunitasnya.

“Setelah pelatihan nutrisi dan kesehatan keluarga, selanjutnya kami akan merancang pelatihan terkait literasi keuangan dan peluang bisnis rumahan. Karena itu, Musim Mas menyambut baik seluruh stakeholders yang ingin berkolaborasi, untuk meningkatkan kehidupan keluarga petani swadaya di Indonesia,” tutup Linda.

Kolaborasi Untuk Tingkatkan Layanan dan Kemampuan Kesehatan Kardiovaskular di Indonesia 

GayaKeren.id – Perusahaan teknologi kesehatan global, Medtronic dan RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita mengumumkan kolaborasi strategis untuk memajukan layanan dan kemampuan kesehatan kardiovaskular di Indonesia. Kolaborasi ini merupakan kali pertama bagi kedua organisasi tersebut dalam meningkatkan akses perawatan kesehatan pasien di Indonesia. Penandatanganan MOU ini dilakukan oleh Dr. Iwan Dakota, Sp.JP(K), MARS, FACC, FESC, Direktur Utama RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, dan Fitria Decyana, Country Director, Medtronic Indonesia. 

Kolaborasi antara Medtronic dan Direktur Utama RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita bertujuan untuk mempercepat dan memajukan layanan dan kemampuan kesehatan kardiovaskular di seluruh Indonesia. Bentuk kolaborasi ini antara lain melalui pelatihan dan pendidikan, adopsi teknologi baru, serta inovasi jalur klinis.  

Penyakit kardiovaskular menjadi penyebab utama kematian di Indonesia, menyumbang sekitar sepertiga dari seluruh kematian yang tercatat. Kematian prematur yang dikarenakan penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner dan stroke, menempati peringkat tertinggi di wilayah ini. Sejalan dengan inisiatif Transformasi Layanan Rujukan Kementerian Kesehatan yang berfokus pada peningkatan kualitas dan akses fasilitas pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia, MOU ini merupakan langkah menuju tujuan tersebut dengan bekerja untuk meningkatkan akses pasien dan meningkatkan kemampuan para profesional kesehatan. 

“Kami yakin bahwa kolaborasi antara RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dan Medtronic akan memberikan manfaat yang saling menguntungkan. Kolaborasi ini akan memperluas kemampuan kami dalam menyediakan layanan kardiovaskular yang unggul kepada seluruh pasien sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu, Medtronic akan memberikan dukungan yang penting dalam pengembangan pusat-pusat jantung di Indonesia,” kata Dr. Iwan Dakota, Sp.JP(K), MARS, FACC, FESC,Direktur Utama RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. 

Sebagai Pusat Jantung Nasional, kemitraan strategis dengan Medtronic akan mendukung upaya RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dalam mewujudkan tujuan transformasi kesehatan Indonesia yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dukungan yang diberikan oleh Medtronic memfasilitasi pengembangan kapabilitas bagi para profesional kesehatan, terapi terkini, dan keunggulan regional dalam jangka panjang, memastikan bahwa pusat ini tetap menjadi terdepan dalam inovasi dan keunggulan dalam lanskap perawatan kesehatan yang terus berkembang. Dengan kehadiran yang mapan di Asia Tenggara, Medtronic siap menjadi penggerak utama dalam pengembangan pusat-pusat jantung terkemuka di seluruh wilayah ini. 

“Kolaborasi ini menandai momen bersejarah bagi Medtronic karena ini adalah MOU pertama kami dengan RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Kami berkomitmen untuk membuka jalan bagi inovasi dalam teknologi perawatan kesehatan kardiovaskular di Indonesia. Kolaborasi ini menunjukkan dukungan kami dalam mengembangkan layanan kesehatan jantung di negara ini. Kami sangat antusias dengan peluang untuk meningkatkan terapi jantung dan berkontribusi lebih banyak pada perawatan kesehatan pasien kardiovaskular di Indonesia. Bersama-sama, kami yakin akan menciptakan solusi-solusi yang berkelanjutan untuk pasien-pasien ini,” kata Fitria Decyana, Country Director, Medtronic Indonesia. 

RICE BRAN OIL UNTUK GAYA HIDUP #SEHATTANPABATASAN

GayaKeren.id – Minyak nabati atau minyak goreng yang secara umum dikenal masyarakat di Indonesia memegang peranan penting sebagai cooking essentials dan juga asupan nutrisi sehari-sehari yang melekat pada budaya kuliner tanah air yang kaya dan unik, terutama dalam pengolahan makanan menjadi “gorengan” yang sangat bervariasi dari daerah satu ke daerah lain.

Di sisi lain, ada stigma di kalangan masyarakat yang berpendapat bahwa proses penggorengan dapat menyebabkan hasil masakan menjadi tidak sehat. Hal ini sebetulnya tidak sepenuhnya tepat; pemilihan bahan yang secara bijak, teknis memasak yang tepat, dan jumlah yang tertakar baik dapat membuat hasil gorengan yang enak tanpa mengorbankan nutrisi yang baik yang sudah terkandung dalam bahan masakannya, apalagi mengorbankan aspek kesehatan.

Sania Royale Rice Bran Oil, yang baru saja resmi diluncurkan pada Kamis (7/12), adalah salah satu alternatif solusi bagi masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka yang sedang menjalankan pola hidup dan makan sehat, tetap bisa mengkonsumsi gorengan sembari wujudkan #SehatTanpaBatasan.

“Sudah menjadi komitmen Sania Royale untuk terus menghadirkan minyak nabati yang baik dan berkualitas. Kategori Rice Bran Oil atau minyak bekatul ini dipilih secara khusus karena memiliki banyak manfaat kesehatan sehingga dapat dikonsumsi bagi yang menjalankan pola hidup sehat atau diet sekalipun. Minyak bekatul padi dalam Sania Royale ini mengandung berbagai nutrisi seperti serat, vitamin, mineral, dan antioksidan Gamma Oryzanol yang bermanfaat bagi kesehatan. Dibutuhkan 100 Kg beras coklat (brown rice) untuk menghasilkan 1 liter Rice Bran Oil yang murni. Dan hasil penelitian kami yang panjang juga berhasil membuat kandungan Gamma Oryzanol setinggi 10,000 ppm atau sekitar 15x lebih banyak dibandingkan jenis minyak bekatul yang umumnya diproduksi. Itulah mengapa semangat kampanye peluncuran Sania Royale Rice Bran Oil adalah #SehatTanpaBatasan” ungkap Nuri Rialen selaku Head of Marketing Sania Royale.

Minyak bekatul murni, yang diekstrak dari lapisan kulit beras, merupakan sumber yang kaya gamma oryzanol. Gamma oryzanol adalah kelompok senyawa fitosterol yang ditemukan secara alami dalam beras, terutama dalam bagian kulit beras dan lapisan aleuron (lapisan tipis di antara bagian luar dan dalam butir beras).

“Gamma oryzanol adalah senyawa yang ditemukan dalam minyak beras dimana kandungan ini memiliki beberapa manfaat yang membuat asupan minyak yang mengandung gamma oryzanol menjadi penting dalam konteks kesehatan. Contohnya Gamma oryzanol dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total dan LDL (kolesterol jahat). Ini dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung dan meningkatkan profil lipid secara keseluruhan.” papar Dokter Yohan.

Dibutuhkannya minyak nabati atau minyak goreng unggulan yang mendukung gaya hidup sehat diverifikasi oleh Dokter Yohan yang mengatakan bahwa saat ini pada umumnya kebiasaan makan sehari-hari masyarakat Indonesia banyak diolah dengan minyak dan santan. Memang terdapat peningkatan signifikan dalam kesadaran hidup sehat dimana banyak yang semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan melalui gaya hidup yang seimbang, termasuk pola makan sehat, olahraga teratur, dan manajemen stres. Pergeseran ini didukung oleh aksesibilitas informasi kesehatan dan tren kebugaran.

Lebih lanjut Dokter Yohan mengungkapkan, “kandungan vitamin E yang tinggi pada gamma oryzanol membuatnya memiliki sifat antioksidan maka dapat membantu melawan radikal bebas dalam tubuh membantu mencegah kerusakan sel dan berbagai penyakit degeneratif. Penting untuk diingat bahwa sumber vitamin E dalam gamma oryzanol mungkin bervariasi tergantung pada kualitas dan pengolahan minyak beras yang digunakan sehingga memiliki lebih banyak nutrisi, termasuk vitamin.”

Salah satu fakta menarik tentang rice bran oil adalah kaitannya dengan tradisi kuliner masyarakat Jepang lebih 100 tahun lalu. Dalam konteks sejarah, minyak bekatul telah digunakan secara luas dalam berbagai hidangan Jepang, memberikan sentuhan lembut dan karakteristik rasa yang khas.

“Kami berharap Sania Royale Rice Bran Oil diterima baik oleh konsumen karena keunggulannya, menjadi pionir di bidang healthy cooking oil. Dengan itu berarti kami juga berkontribusi pada gaya hidup #SehatTanpaBatasan masyarakat luas. Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih atas kolaborasi baik dan dukungan The Gourmet by Ranch Market terhadap peluncuran Sania Royale Rice Bran Oil hari ini. ” pungkas Nuri.

Sebagai tahap awal, Sania Royale Rice Bran Oil sudah didistribusikan secara merata di supermarket di Jabodetabek, dan sudah dapat dibeli di e-commerce. Untuk info lebih lanjut dapat mengunjungi situs pastisania.com atau Instagram akun @SaniaRoyaleID.

Pantau Gizi Si Kecil Dengan Makan Masakan Rumah

GayaKeren.id – Salah satu hal penting bagi tumbuh kembang anak adalah asupan gizi yang cukup. Asupan gizi yang cukup bukan berarti dalam jumlah yang banyak, tapi dalam takaran porsi yang pas, dan kandungan nutrisi dari bahan makanan yang terjaga, sehingga bermanfaat untuk tubuh.

Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes yang hadir pada acara peluncuran Bumbu Kaldu Sedaap di bilangan Jakarta Barat, Rabu (5/12), mengajak para Mama untuk mau masak di rumah. Menurutnya, kebiasaan makan masakan rumah adalah kebiasaan baik yang harus diterapkan di semua rumah.  Dengan menyiapkan masakan enak di rumah, orangtua bisa memantau makanan yang dikonsumsi buah hatinya dari sisi kualitas dan kuantitas. Makanan yang disajikan pun tentunya lebih sehat, bersih, dan gizinya sudah diperhitungkan. 

Sebagian besar anak Indonesia masih kekurangan asupan gizi mikro fosfor, kalsium, vitamin C, vitamin A, zat besi, dan asam folat; serta zat gizi makro protein yang akan mengganggu tumbuh kembang mereka. Agar anak terhindar dari resiko kekurangan gizi, orang tua dapat mengolah makanan rumah yang lebih enak supaya anak-anak mau makan di rumah, dengan cara meningkatkan cita rasa makanan  agar mudah diterima oleh anak-anak. “Dalam mencukupi kebutuhan gizi, para orang tua perlu mengusahakan agar anak-anaknya makan protein 5-7 porsi yang terdiri dari protein  hewani  dan protein nabati. Juga padu dengan konsumsi sayur lebih kurang 3 porsi per hari atau setara dengan 300 gram, serta dengan  buah dan karbohidrat dalam jumlah yang tepat,” ungkap Dr. Rita

Bumbu Kaldu Sedaap yang melengkapi portofolio kategori seasoning powder pada mother brand Sedaap, turut membangun peningkatan lingkungan yang mendukung gizi dari lingkup masyarakat paling kecil yaitu keluarga. Mom Approved, Chef Approved, Kids Approved!  “Sesuai dengan filosofi perusahaan kami yaitu ‘the good things in life should be accessible for all’, kami turut membantu Chef Mama menyediakan makanan rumahan yang sehat dengan harga yang terjangkau, dan bersama-sama kita membangun generasi masa depan Indonesia yang memiliki kecukupan gizi,” ujar Preeti Chopra Bhatnagar, Marketing Manager Seasoning Powder WINGS Group Indonesia. 

Dengan Bumbu Kaldu Sedaap, Mama dapat membawa secret ingredients dari dapur profesional ke rumah, sehingga seluruh anggota keluarga bersemangat untuk makan masakan rumah. “Memasak adalah suatu tindakan cinta. Kami mengajak Mama Chef Diuntuk sebisa mungkin membangun momen Penuh Rasa Kebersamaan agar anggota keluarga selalu rindu masakan rumah. Melalui Bumbu Kaldu Sedaap dengan rasa yang meaty dan dengan gurih yang pas, kami harap Chef Mama dapat ciptakan beragam makanan sedaap yang bisa dinikmati sekeluarga dengan praktis dan bebas repot,” tambah Preeti.

Bumbu Kaldu Sedaap Rasa Ayam dibuat dari daging ayam asli yang direbus lama, dan Rasa Sapi dibuat dari daging sapi yang membuat gurih kaldunya pas dan wangi. Semua dipadukan dengan rempah-rempah yang menyeimbangkan rasa komponen tiap masakan. Proses pembuatannya di pabrik dan tidak tersentuh tangan untuk memastikan standar tinggi kebersihan dan higienitasnya.

Bumbu Kaldu Sedaap dapat dibeli dengan harga terjangkau Rp 500,- untuk 1 pack @9 gram dengan promosi Beli 2 Gratis 1, dan telah tersedia di pasar dan toko-toko kesayangan Anda. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi akun Instagram @bumbukaldusedaapid – Bumbu Kaldu Sedaap. Mom Approve, Kids Approve, Chef Approve!

Masuk Musim Hujan, Kemenkes Ajak Masyarakat Untuk Cegah DBD Dengan Menerapkan 3M Plus

GayaKeren.id – Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kasus demam berdarah dengue (dengue/DBD/demam berdarah) di Indonesia menunjukkan tren peningkatan pada bulan November selama 10 tahun terakhir. Sebagai respons terhadap situasi ini, Takeda dalam komitmennya terhadap kerjasama publik-privat yang kuat dalam penanganan DBD telah bersinergi dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Perjanjian Kerjasama yang diresmikan tahun ini. Dalam rangka implementasi kerjasama tersebut, Takeda berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Kementerian Pemuda dan Olah Raga Republik Indonesia untuk melakukan serangkaian kegiatan “Langkah Bersama Cegah DBD”  yang mencakup Jalan Sehat, gerai edukasi interaktif, jumpa komunitas, Stand Up Comedy, serta edukasi dengue dengan para pakar.  

Inisiatif ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat melalui aksi bersama yang melibatkan semua orang untuk berkomitmen pada “The First Living Pledge” dengan fokus pada pencegahan DBD melalui kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD secara berkelanjutan. Dalam proses yang terus-menerus ini, Takeda melalui Langkah Bersama Cegah DBD berhasil mencapai prestasi bersejarah dengan mencatatkan rekor di Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) untuk penandatanganan komitmen pencegahan DBD oleh lebih dari 2.500 orang. 

Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU, Menteri Kesehatan Republik Indonesia dalam video sambutannya mengatakan, “Strategi (ini) dimulai dengan pelibatan masyarakat khususnya dengan gerakan 3M Plus yaitu Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang bekas, serta Mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk. Kini Kemenkes juga mendukung pengendalian vektor dengue dengan teknologi nyamuk ber-Wolbachia yang tengah dilakukan pilot project di enam kota yaitu Bali, Bandung, Jakarta, Semarang, Kupang, dan Bontang. Kementerian Kesehatan juga menyambut baik inovasi vaksin dengue yang kini dapat diakses oleh masyarakat luas.” 

“Kami mengapresiasi Takeda atas penyelenggaraan kampanye Langkah Bersama Cegah Dengue. Kampanye ini penting untuk meningkatkan kesadaran, mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pencegahan dengue, serta meningkatkan kerja sama di antara seluruh pemangku kepentingan. Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk melakukan 3M Plus dan Vaksin Dengue. Mari kita menjadi bagian dari sejarah, bersama-sama kita wujudkan Indonesia bebas dengue,” tambah  Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU, Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 

Badan POM telah memberikan ijin edar vaksin DBD untuk digunakan pada usia 6 tahun hingga 45 tahun. Pemberian vaksin DBD ini diharapkan bisa menjadi salah satu langkah untuk mencegah dan mengurangi risiko yang serius akibat DBD pada anak-anak, terutama hingga saat ini tidak ada pengobatan khusus untuk DBD. Dokter Kanya Ayu Paramastri, Sp.A  menjelaskan, “IDAI  merekomendasikan anak-anak usia 6 tahun hingga 18 tahun untuk melakukan vaksinasi DBD. Rekomendasi ini didasarkan pada bukti kuat akan keamanan serta efikasi vaksinasi DBD yang terbukti dalam studi klinis. Lebih lanjut, sebagai klinisi dan bagian dari instrumen terdepan dalam upaya pencegahan DBD, saya berharap tentunya para keluarga dapat menerapkan 3M Plus dan vaksin DBD sehingga lebih banyak anak serta masyarakat luas yang dapat terlindungi dari penyakit ini.”  

dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD, menambahkan, “Vaksinasi DBD pada orang dewasa pun penting. Rekomendasi imunisasi merupakan respons terhadap meningkatnya risiko DBD pada individu dewasa. Penting untuk memahami jadwal vaksinasi DBD pada orang dewasa, yang sering kali harus disesuaikan dengan faktor risiko individu dan rekomendasi medis. Melengkapi upaya 3M Plus, vaksin DBD dapat menjadi alat pencegahan tambahan yang efektif dalam melindungi masyarakat dari risiko serius yang disebabkan oleh penyakit DBD. Kesadaran akan manfaat 3M Plus dan vaksinasi ini semakin penting dalam menjaga kesehatan masyarakat secara luas.”  

Vaksinasi DBD secara klinis efektif  mengurangi tingkat kejadian terjangkitnya DBD yang dapat terjadi berulang  kali baik pada anak dan dewasa serta menurunkan tingkat keparahan yang akan menurunkan tingkat rawat inap dan kematian karena DBD. Usia indikasi vaksin DBD yang luas, 6-45 tahun membuat vaksin DBD dapat melindungi keluarga dan komunitas terhadap penyakit ini.

Takeda telah menjalin kemitraan yang kuat dengan pemangku kepentingan dalam upaya pencegahan DBD, termasuk melalui Perjanjian Kerjasama dengan Kementerian Kesehatan. Upaya berharga Kementerian Kesehatan, terutama dalam Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025, mencerminkan komitmen serius pemerintah dalam mengatasi DBD. Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines mengatakan, “Kami merasa terhormat dan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan kepada kami dalam menjalin kemitraan untuk mencegah DBD dan mencapai nol kematian akibat DBD di Indonesia pada tahun 2030. Takeda tetap berkomitmen untuk memainkan peran aktif dalam memerangi DBD sebagai salah satu pendiri KOBAR (Koalisi Bersama Lawan Dengue) dari sektor inovator. Langkah-langkah inovatif, seperti pelaksanaan kampanye masyarakat #Ayo3MplusVaksinDBD dan penyediaan vaksin DBD, semua ini secara bersama-sama membawa kita lebih dekat ke tujuan bersama yaitu melindungi masyarakat Indonesia dari DBD.” 

Pada kesempatan yang sama, Ringgo Agus Rahman dan Sabai Morschek, pemerhati dengue pun berbagi pengalaman mereka dengan penyakit ini. “Beberapa waktu lalu, anak kedua saya, Mars, terinfeksi DBD, membuat kami sangat sedih. Pengalaman ini mengingatkan kita bahwa semua orang berisiko, tidak tergantung pada usia, di mana mereka tinggal, atau gaya hidup mereka. Kami merasa lebih tenang saat kami telah melaksanakan 3M Plus dan menerima dua dosis vaksin DBD, tentunya masyarakat tetap dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter masing-masing sebelum menerima vaksinasi di berbagai fasilitas kesehatan.” 

Takeda Bersama Good Doctor Dukung Nol Kematian Akibat Dengue Tahun 2030 

GayaKeren.id – Melalui siaran pers beberapa waktu yang lalu, Takeda bermitra dengan layanan kesehatan berbasis teknologi Good Doctor menandatangani perjanjian kerjasama untuk memperluas akses terhadap layanan vaksinasi Demam Berdarah Dengue (demam berdarah / dengue / DBD) guna menjangkau lebih banyak masyarakat dan menyukseskan tujuan pemerintah Indonesia untuk mencapai nol kematian akibat dengue pada tahun 2030. Melalui kerja sama tersebut, Good Doctor menjadi mitra resmi Takeda untuk memberikan edukasi dan menyediakan layanan vaksinasi DBD bagi karyawan, keluarga karyawan, dan komunitas mereka yang merupakan mitra korporasi Good Doctor. 

 Andreas Gutknecht, Presiden Direktur, PT Takeda Innovative Medicines, mengatakan, “Takeda berkomitmen untuk memerangi demam berdarah dengue dengan akses yang luas terhadap vaksinasi dan dengan mendukung kerja sama publik-swasta yang komprehensif untuk mencapai tujuan Indonesia yaitu nol kematian akibat dengue pada tahun 2030. Dalam menjalankan komitmen tersebut, kami berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk pemerintah dan swasta. Kali ini, kami bermitra dengan Good Doctor untuk memberikan akses yang lebih besar bagi masyarakat untuk mendapatkan perlindungan terhadap DBD yang lebih komprehensif dengan vaksinasi. Kami melihat Good Doctor berfokus pada kesehatan karyawan melalui kemitraan B2B (business-to-business). Kerja sama yang dijalin Good Doctor dengan banyak mitra korporat dapat mempercepat adopsi vaksinasi sehingga semakin banyak masyarakat Indonesia yang terlindungi dari DBD dan pada akhirnya menyukseskan program pemerintah dalam penanggulangan demam berdarah dengue.” 

Chief Executive Officer PT Good Doctor Technology, Danu Wicaksana, mengatakan, “Kami merasa terhormat karena Takeda memberikan kepercayaan kepada kami untuk mengimplementasikan kampanye #Ayo3mplusVaksinDBD dalam menyukseskan program pemerintah melawan DBD. Kami melaksanakan kampanye ini melalui edukasi dan vaksinasi kepada karyawan kami serta mitra korporasi kami. Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia terhadap vaksinasi DBD memperkuat keyakinan kami bahwa vaksinasi merupakan salah satu langkah pencegahan penting untuk melindungi diri sekaligus melindungi orang-orang di sekitar kita dari DBD. Sebagai pionir dalam pelayanan vaksinasi DBD untuk korporasi, kami terus mendorong para mitra perusahaan yang ingin melindungi para karyawan, keluarga, dan komunitas mereka dengan vaksinasi dapat bekerja sama dengan Good Doctor. Kerja sama ini sekaligus menunjukkan bahwa kami sudah melaksanakan tanggung jawab kami untuk turut mengatasi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia dan dunia serta sejalan dengan prioritas Kementerian Kesehatan untuk bukan hanya mengobati orang sakit, namun juga menjaga kesehatan masyarakat.”  

Sejalan dengan kampanye #Ayo3mplusVaksinDBD, Good Doctor menyadari bahwa penanggulangan DBD harus dilakukan secara komprehensif. Oleh karena itu, selain menyediakan layanan vaksinasi bagi mitra korporasinya, Good Doctor mendorong mitra korporasinya untuk menerapkan 3M Plus di lingkungan kerja mereka. Misalnya, mengimbau karyawan untuk menjaga kebersihan kantor, rutin memeriksa sisa air di dispenser dan apabila mengunjungi fasilitas offline menggunakan mosquito repellent untuk menghindari gigitan nyamuk. 

Anak Indonesia Belajar Lindungi Diri Sendiri Dari Penyakit Dengan Cara Menyenangkan

GayaKeren.id – Ternyata mencuci tangan memiliki peran penting sebagai salah satu upaya menjaga diri dari berbagai macam penyakit. Sejak pandemi Covid melanda, beberapa waktu yang lalu masyarakat Semakin peduli dengan kebersihan diri sendiri, dan membersihkan tangan menjadi kebiasaan baru bagi sebagian masyarakat.

Tanggal 15 Oktober menjadi tanggal untuk memperingati Hari Mencuci Tangan yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dan untuk memperingatinya, Lifebuoy menggelar acara seru untuk menyebarluaskan edukasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di 5 Momen Penting, yaitu: sebelum makan, setelah bermain, setelah batuk atau bersin, setelah dari toilet, dan setelah bepergian, dengan cara yang kreatif dan menyenangkan bagi anak, yaitu bermain. Bertempat di Cilandak Town Square, acara yang turut didukung oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sejumlah komunitas ibu ini merupakan bagian dari kampanye SIAGA (SIap Amankan KeluarGA) sebagai perwujudan komitmen Lifebuoy untuk melindungi, mengedukasi dan memfasilitasi keluarga Indonesia agar terhindar dari berbagai resiko penyakit.

Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan Republik Indonesia yang diwakili oleh drg. Widyawati, MKM selaku Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI menyatakan, dalam sambutannya mengatakan “Peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia merupakan waktu yang tepat untuk merayakan kebiasaan sederhana namun memiliki dampak luar biasa pada kesehatan dan kehidupan kita. Mencuci tangan dengan sabun tidak mengenal batas dan bersifat global sebagai panggilan kepada seluruh umat manusia untuk bersatu dalam upaya nyata mengurangi jumlah penyakit, menghentikan penyebaran wabah, dan memastikan masa depan yang lebih sehat untuk generasi mendatang. Kementerian Kesehatan mengapresiasi Unilever Indonesia yang telah berkontribusi aktif dalam berbagai program berkelanjutan untuk mendukung upaya memutus rantai penularan penyakit melalui berbagai kegiatan seperti kampanye, penggerakan dan penyediaan sarana prasarana pendukung perilaku cuci tangan pakai sabun kepada masyarakat Indonesia.”

Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), M. TropPaed., pakar penyakit infeksi dan tropis anak menjelaskan bahwa di Indonesia ada banyak infeksi penyakit menular yang belum sepenuhnya tertanggulangi, terutama yang menyerang anak.

“Misalnya, jumlah kasus diare pada anak tercatat masih sekitar 9,8% dan menjadi penyebab kematian anak tertinggi kedua setelah pneumonia. Selain itu, Indonesia adalah salah satu negara hotspot yang berisiko tinggi terhadap kemunculan penyakit infeksi baru, sehingga kita harus waspada. Terhadap potensi penyakit menular di masa mendatang. Di tengah fakta ini, menurut teori Swiss Cheese Model for Infectious Disease, CTPSadalah langkah pertama untuk melindungi diri dari ancaman penyakit infeksi, setelah vaksin,” terang Prof. Hinky

Lifebuoy menghadirkan kemeriahan perayaan ”Hari Cuci Tangan Sedunia 2023” di Cilandak Town Square pada 14-15 Oktober 2023 melalui sebuah playground berupa kastil interaktif yang mengajak anak bermain sambil berpetualang melawan kuman melalui beberapa tantangan seru. Lifebuoy juga memperkenalkan empat board game yang membantu anak mengatasi kejenuhan melakukan CTPS dengan membuat edukasi mencuci tangan pakai sabun lebih mengasyikkan dan menjadi bagian dari permainan sehari-hari. Nantinya, board game ini akan didistribusikan secara gratis ke lebih dari 1.000 Sekolah Dasar yang terlibat di dalam Program Sekolah Sehat Unilever Indonesia untuk mendorong perubahan perilaku CTPS di 5 Momen Penting di sekolah.

Nagita Slavina, Celebrity Mom yang turut hadir bersama Raffi Ahmad dan Rayyanza ikut bercerita, “Dengan berbagai tantangan yang dihadapi orang tua, khususnya aku sebagai ibu, pasti butuh banget support system dalam menjaga kesehatan keluarga. Senang sekali ada Lifebuoy yang selalu punya cara yang bisa menginspirasi aku untuk menanamkan kebiasaan CTPS pada Rafathar dan Rayyanza dengan cara seru. Selain jadi quality time dengan suami dan anak-anak, permainan-permainan yang dihadirkan Lifebuoy juga punya manfaat positif dan mereka jadi lebih excited untuk cuci tangan tanpa merasa sedang digurui!”

Selain permainan yang dilakukan secara langsung, Lifebuoy juga melihat bahwa saat ini tren bermain telah mengarah ke ranah digital. Kini 89,3% anak Indonesia menggunakan ponsel atau gadget, dan 75,34% menggunakannya untuk hiburan, termasuk bermain game online[1]. Menanggapi tren tersebut, Lifebuoy turut menghadirkan tokoh Non-Player Character (NPC) LIFEBUOY di salah satu game online yang paling digemari anak Indonesia, yaitu Roblox. Di dalam game ini, NPC Lifebuoy siap berinteraksi dengan para pemain untuk mengingatkan mereka melakukan CTPS di 5 Momen Penting.

Keseluruhan kegiatan dan fasilitas yang dihadirkan di Hari Cuci Tangan Sedunia 2023 ini merupakan bagian dari kampanye SIAGA (SIap Amankan KeluarGA) yang terdiri dari tiga pilar utama:

1.  SIAGA Melindungi: Komitmen Lifebuoy untuk melahirkan rangkaian inovasi produk yang dapat secara efektif melindungi keluarga Indonesia dari kuman. Inovasi yang terbaru adalah Lifebuoy dengan Multivitamin yang 100% lebih kuat melawan kuman berbahaya

2.  SIAGA Mengedukasi: Lifebuoy secara konsisten menyebarluaskan edukasi mengenai pentingnya CTPS di 5 Momen Penting melalui berbagai program, termasuk peringatan ”Hari Cuci Tangan Sedunia” setiap tahunnya

3.  SIAGA Memfasilitasi: Menyediakan berbagai fasilitas yang mendekatkan masyarakat pada akses informasi dan layanan kesehatan

“Semoga melalui rangkaian aktivitas dan permainan seru dari Lifebuoy dapat mendorong anak-anak menjadi agen perubahan untuk menerapkan CTPS di 5 Momen Penting. Kedepannya, Lifebuoy akan terus menggencarkan kampanye SIAGA melalui berbagai program dan fasilitas yang akan membantu keluarga Indonesia terhindar dari berbagai risiko penyakit – karena siaga lebih baik daripada mengobati,” tutup Erfan.