Gayakeren.id – PT. BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) merupakan entitas anak dari PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk dan asosiasi Holding BUMN Danareksa berdiri sejak tahun 1992. BRI Danareksa Sekuritas memiliki pengalaman terbanyak dalam menangani pasar modal, baik sebagai underwriter, broker dan financial advisor.
BRIDS Peduli memiliki program Corporate Social Responsibility (CSR) berkerjasama dengan Yayasan Karya Salemba Empat (KSE) memberikan beasiswa pada 15 mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) berprestasi dengan keterbatasan ekonomi di seluruh Indonesia.
BRIDS ikut berpartisipasi dalam meningkatkan pendidikan Indonesia agar terciptanya generasi penerus bangsa agar lebih berkualitas di era globalisasi ini dan tantangan perkembangan tehnologi saat ini.
Direktur Utama BRIDS Laksono Widodo, “Selamat kepada 15 mahasiswa yang terpilih. Melalui program ini, kami berharap dapat menciptakan anak bangsa yang berprestasi dan unggul, yang dapat memberikan pengaruh positif kepada kemajuan Indonesia serta mendukung implementasi prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan.” imbuhnya.
Ketua Eksekutif Yayasan KSE Marsangap P. Tamba menyampaikan bahwa dukungan dari BRIDS turut berkontribusi kepada total beasiswa yang telah diberikan oleh KSE pada tahun akademik 2023 – 2024 sebanyak 1777 mahasiswa , dan berharap dapat memberikan beasiswa kepada hingga 10 ribu Mahasiswa ke depannya.
Mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta Rahma Dwi Prastika sebagai salah satu penerima beasiswa program BRIDS Peduli, “Terima kasih kepada BRIDS yang telah memilih saya sebagai salah satu penerima beasiswa. Saya mendapatkan banyak sekali manfaat dari beasiswa ini, seperti untuk membiayai kebutuhan saya sehari-hari, mendapatkan berbagai pengalaman dari kegiatan yang diselenggarakan oleh Yayasan, serta mendapatkan relasi dari berbagai Universitas se-Nusantara.”
GayaKeren.id – Sejak diresmikan pada 10 Oktober 2013 yang lalu, Galeri Indonesia Kaya telah menjadi panggung budaya bagi pekerja dan penikmat seni di Indonesia. Dalam kurun waktu tersebut, Galeri Indonesia Kaya telah menjadi wadah bagi ratusan seniman dan komunitas tari yang menampilkan ragam tarian dan karya seni yang menjadi simbol kekayaan Indonesia yang penuh warna. Memperingati perjalanan inspiratif yang mencapai 10 tahun, Galeri Indonesia Kaya merayakan #GIK1Dekade dengan berbagi semangat Cinta Budaya, Cinta Indonesia dengan komunitas tari di Indonesia.
“Selama 1 dekade, Galeri Indonesia Kaya telah hadir sebagai panggung budaya dimana para pelaku seni maupun masyarakat umum dapat menampilkan berbagai kesenian Indonesia dan kegiatan lainnya secara gratis. Kami bangga menjadi bagian dari perjalanan seni di Indonesia dan pada perayaan tahun ini, kami ingin berbagi dengan komunitas tari di Indonesia. Kami percaya bahwa masa depan seni tari Indonesia berada pada tangan bakat-bakat muda yang tengah aktif belajar dan berusaha berkarya di lingkungan masing-masing. Kami berharap dapat memberikan dorongan kepada para seniman muda untuk terus berkembang dan mewujudkan potensi mereka yang mengagumkan dalam dunia seni tari Indonesia,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya.
Melalui program yang bertajuk #GIK1Dekade: Kado untuk Sanggar ini, Galeri Indonesia Kaya membuka kesempatan bagi para seniman tari untuk mengirimkan ide dan konsep kreatif dalam bentuk proposal. Setelah melalui berbagai proses penyisihan, 10 sanggar tari terpilih akan mendapatkan pembinaan dan pendanaan masing-masing sebesar 50 juta rupiah. Dana pembinaan ini dapat dipakai untuk mengembangkan kegiatan belajar mengajar ataupun berkarya, dan juga membangun ekosistem seni tari di daerah masing-masing.
Adapun persyaratan umum untuk mendaftar pada program ini adalah sebagai berikut:
Merupakan sanggar atau kelompok khusus seni tari tradisional.
Memiliki minimal 20 anggota aktif.
Memiliki kegiatan reguler sepanjang tahun.
Aktif melakukan pertunjukan tari dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Bersedia menyelenggarakan pertunjukan tari di daerahnya masing-masing.
Daftar dan kirimkan proposal mulai tanggal 23 Oktober 2023 sampai 12 November 2023 pukul 23.59 WIB.
Mengikuti sosial media Indonesia Kaya (Facebook, Instagram dan Tiktok).
Bersedia untuk diliput dan didokumentasikan oleh pihak Indonesia Kaya.
Hasil seleksi akan diumumkan melalui media sosial dan juga akan disampaikan kepada tim proposal yang terpilih melalui email atau telepon.
Perwakilan sanggar terpilih wajib mengikuti setiap rangkaian kegiatan yang diadakan oleh tim Indonesia Kaya.
Sebelum membuka pendaftaran dan mengajukan proposal kegiatan, Galeri Indonesia Kaya juga menyelenggarakan Webinar Bincang Sanggar untuk memberikan materi tentang penulisan ide, wawasan teknis, cara membuat dan mengomunikasikan sebuah proposal serta mengelola sanggar tari yang disampaikan oleh para seniman tari Indonesia yang telah berprestasi di berbagai kompetisi tari baik di dalam maupun di luar negeri. Webinar Bincang Sanggar #Seri 1dengan topik Pembuatan Proposal Pertunjukan, Kolaborasi dan Tata Kelola Sanggar Tari pada Minggu, 22 Oktober 2023. Sedangkan topik Kreatifitas Berkarya, Kolaborasi dan Regenerasi Sanggar Tari akan dihadirkan dalam Webinar Bincang Sanggar #Seri 2 pada Minggu, 5 November 2023. Beberapa rangkaian kegiatan Webinar Bincang Sanggar akan diisi oleh Mila Rosinta dari Mila Art Dance, Dayu Ani dari komunitas seni Bumi Bajra, Koreografer Eko Supriyanto dan Hartati, serta maestro tari Indonesia Didik Ninik Thowok.
Berikut adalah daftar lengkap rangkaian kegiatan #GIK1Dekade: Kado untuk Sanggar:
“Melalui kado #GIK1Dekade: Kado untuk Sanggar ini, kami berkomitmen untuk terus mendukung dan memperjuangkan seni tari Indonesia agar terus bersinar dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya kita. Kami berharap 10 sanggar tari terpilih yang mendapat pembinaan serta dana yang diberikan dapat bermanfaat dalam mengembangkan kegiatan belajar mengajar serta dapat menggali potensi tari tradisional di daerah masing-masing,” tutup Renitasari.
GayaKeren.id – Di bulan Kemerdekaan RI, kabar membanggakan datang dari pelajar asal Lampung, Granata Van Ridho, yang berhasil meraih mimpi kuliah ke luar negeri melalui Beasiswa Indonesia Maju (BIM). Meski memiliki berbagai keterbatasan, Nathan biasa dipanggil, berhasil menerima sembilan Letter of Acceptance (LoA) atau surat penerimaan dari kampus prestisius di Singapura, Australia, Kanada, dan Inggris. Nathan akhirnya menjatuhkan pilihannya di Nanyang Technological University jurusan Environmental Earth System Science. Perjalanan Nathan mengejar kemerdekaan belajar ini tidak lepas dari dukungan orang sekitar, termasuk orang tua, sekolah, dan Schoters,startup edutech untuk akses pendidikan ke luar negeri.
Nathan mengatakan, “When you have a dream to chase, nothing can stop you. Sejak kecil saya memang mimpi untuk sekolah ke luar negeri. Apalagi setelah menekuni ilmu kebumian, saya semakin ingin memperkaya budaya dan wawasan di bidang ini melalui koneksi di berbagai negara. Untungnya orang tua sangat mendukung untuk langsung kuliah dan tidak boleh gap year,” ungkap pelajar yang genap 18 tahun di bulan Agustus ini.
Sejak duduk di bangku SMP, Nathan sudah aktif mengikuti olimpiade Sains dan Matematika yang diselenggarakan berbagai pihak, termasuk oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspernas). Selain langganan juara pertama, keseriusan ini Nathan wujudkan dengan meraih medali perunggu di Olimpiade Sains Nasional Indonesia tahun 2021 bidang Kebumian.
Dalam perjalanan mendapatkan beasiswa, Nathan harus berjuang melewati berbagai keterbatasan. Saat ini Nathan bersekolah di SMA, tepatnya MAN Insan Cendekia Lampung Timur, yang baru memiliki dua angkatan. Hal ini cukup membatasi Nathan menemukan sosok untuk berdiskusi mengenai dunia perkuliahan. Selain itu, sebagai seorang anak pedagang di pasar, Nathan juga sadar bahwa satu-satunya jalan untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri adalah beasiswa.
Nathan akhirnya mencoba peruntungan dengan mendaftar program Beasiswa Indonesia Maju yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Melalui usaha kerasnya Nathan akhirnya dinyatakan lolos sebagai penerima BIM.
Dalam perjuangan meraih kesuksesan tersebut, Nathan tidak sendirian. Selain dukungan keluarga dan sekolah, Nathan juga dibantu oleh Schoters, yang merupakan vendor resmi dari BIM dan menyediakan berbagai macam persiapan kuliah ke luar negeri. Melalui Schoters, Nathan mendapat layanan konsultasi dari para mentor untuk membuat study plan agar kampus dan jurusan yang dipilih sesuai dengan minatnya. Nathan juga mendapat bimbingan untuk mempersiapkan berbagai dokumen dan tes yang dibutuhkan, mulai dari motivation letter, IELTS hingga persiapan SAT. Hal ini sangat membantu, karena Nathan memiliki kendala di bidang Bahasa Inggris. Berdomisili di Lampung juga tidak menjadi halangan bagi Nathan memaksimalkan persiapannya, karena layanan Schoters dapat diakses oleh semua pelajar di berbagai daerah di Indonesia dan memanfaatkan aplikasi video conference sebagai medium pendukungnya.
Adapun tawaran dari kampus bergengsi di luar negeri yang berhasil Nathan dapatkan, di antaranya:
1. Nanyang Technological University, Singapura
2. University of New South Wales, Australia
3. University of British Columbia, Kanada
4. Monash University, Australia
5. University of Melbourne, Australia
6. University of Western Australia, Australia
7. Curtin University, Australia
8. University of Manchester, Inggris
9. Sussex University, Inggris
Semangat Nathan mewujudkan sekolah ke luar negeri juga sejalan dengan kampanye Schoters bertajuk #1MDreamsAbroad, yang digencarkan agar para pelajar dapat meraih jutaan mimpi mereka. Radyum Ikono, CEO Schoters Indonesia menuturkan, “Schoters ingin generasi muda berani berlari mewujudkan mimpi dengan bersekolah ke luar negeri dan menyerap ilmu sebanyak-banyak di sana. Harapannya, ilmu itulah yang akan menjadi bekal mereka membangun negeri, sejalan dengan semangat Kemerdekaan Indonesia ke-78, yaitu Terus Melaju untuk Indonesia Maju.“
Gayakeren.id – Alphero Tanlianto, siswa SMA asal Samarinda berhasil menjadi salah satu penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) yang dilaksanakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), untuk memperoleh bimbingan persiapan kuliah di Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura, jurusan Civil Engineering.
Bersama Schoters, platform edutech untuk akses pendidikan ke luar negeri, Alphero mendapat bimbingan intens bersama tentor profesional untuk memenuhi berbagai syarat seleksi, mulai dari administrasi, substansi, dan wawancara, hingga membawa dirinya diperebutkan oleh tujuh kampus bergengsi dunia lainnya.
Keinginan Alphero berkuliah di NTU sudah ada sejak SMP. Hal ini didukung oleh informasi di internet mengenai dosen dan profesornya yang berpengalaman, hingga lingkungan belajarnya yang nyaman. Alphero bertekad, “Setelah lulus (pendidikan Teknik Sipil di NTU Singapura), saya akan kembali ke Indonesia dan memberi kontribusi untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur di Kalimantan, yang sebentar lagi akan menjadi Ibu Kota Nusantara.”
Alphero merupakan salah satu putra daerah yang mengharumkan nama Samarinda berkatkecintaan dan prestasinya di bidang Fisika. Saat duduk di bangku SMP, Alphero sudah memperoleh medali perak untuk Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMP di bidang IPA. Ketekunan Alphero di bidang riset juga membuat dirinya dilirik oleh kedutaan Amerika menjadi satu dari empat siswa Indonesia yang mengikuti UNVIE Space Camp Exchanges
Support system yang dimaksud adalah orang tua, alumni OSN, guru, serta Schoters, yang telah memberi informasi terkini mengenai seleksi beasiswa, hingga membimbing Alphero sampai masuk ke universitas impiannya melalui Beasiswa Indonesia Maju kategori non-gelar untuk pelajar kelas 11. Berkat perjuangannya, Alphero berhasil menembus hampirsemua universitas yang ditargetkannya, yakni:
Nanyang Technological University, Singapura
University of Toronto, Kanada
University of British Columbia, Kanada
Wageningen University & Research, Belanda
Curtin University, Australia
Monash University, Australia
University of Sydney, Australia
University of New South Wales, Australia
“Kami ikut bangga, salah satu pelajar Indonesia berhasil mengantongi kursi di salah satu kampus teknik terbaik dunia melalui Beasiswa Indonesia Maju. Beasiswa ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menyemai bibit generasi masa depan Indonesia unggul, yang juga selaras dengan misi Schoters untuk menciptakan berbagai karya dan inspirasi untuk negeri, dengan mendorong anak bangsa memperoleh pendidikan terbaik di dunia,” ungkap Radyum Ikono, CEO Schoters Indonesia.
GayaKeren.id – sebagai bentuk dukungan bagi wanita Indonesia, Fair & Lovely, brand produksi PT Unilever Indonesia bekerja sama dengan Hoshizora Foundation, menyediakan akses pendidikan tinggi untuk 50 wanita muda berprestasi Indonesia melalui program ”Fair & Lovely Bintang Beasiswa”.
Program ini adalah bentuk dukungan Fair & Lovely bagi para wanita Indonesia agar mampu mewujudkan mimpi, melangkah maju dan meraih impian layaknya wanita modern masa kini.
Fiona Anjani Foebe selaku Head of Marketing Face Care PT Unilever Indonesia Tbk. menjelaskan, survei yang dilakukan Fair & Lovely pada 200 wanita, 64% dari wanita Indonesia masih ragu untuk mengejar mimpi.Lingkungan yang kurang mendukung dan
masalah finansial menjadi beberapa penyebabnya. ”Sesuai dengan komitmen kami untuk membantu wanita muda mengejar impiannya dengan terus mengembangkan kemampuan dirinya, kami mempersembahkan Fair & Lovely Bintang
Beasiswa sebagai akses ke pendidikan tinggi bagi 50 wanita Indonesia yang memiliki aspirasi, motivasi, dan prestasi untuk melanjutkan pendidikan tinggi namun tidak mampu secara finansial, sehingga nantinya mereka dapat menggapai impiannya,” lanjut Fiona.
Dalam program yang bekerja sama dengan Hoshizora Foundation, mitra yayasan non-profit yang mempunyai misi menyalurkan bantuan finansial pendidikan bagi yang membutuhkan, sebanyak 50 wanita muda terpilih yang memiliki aspirasi, motivasi, dan prestasi di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta akan menerima Fair & Lovely Bintang Beasiswa untuk membantu mereka mendapatkan akses pendidikan tinggi.
Universitas yang dituju adalah Universitas Gajah Mada dan Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Solo, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Malang dan Universitas Brawijaya Malang.
Selain dalam bentuk beasiswa, selama empat tahun Fair & Lovely juga akan memberikan pembekalan untuk para penerima beasiswa berupa pendampingan sebagai pembekalan yang akan sangat bermanfaat untuk mendukung program pendidikan dan juga masa depan mereka di dunia kerja nantinya.
Pendampingan tersebut meliputi pembekalan untuk mendukung program kuliah di tahun pertama dan kedua, Community Engagement untuk pengabdian kembali ke masyarakat di tahun ketiga, dan di tahun terakhir akan diberikan Career Building untuk membantu mempersiapkan terjun ke lapangan pekerjaan.
Pendaftaran program Fair & Lovely Bintang Beasiswa dibuka sampai akhir bulan Maret 2017 di kantor kesekretariatan Hoshizora Foundation. Dari formulir yang masuk, selanjutnya akan dilakukan wawancara pada bulan Mei dan Juni 2017.
Beasiswa Fair & Lovely akhirnya akan diberikan di bulan Juni dan Juli 2017 untuk biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) di tahun pertama kuliah dan dilanjutkan dengan program pendampingan untuk pengembangan kemampuan diri di tahun-tahun berikutnya. Program beasiswa ini diperuntukkan bagi siswa kelas 3 dari SMA/SMK/MA atau yang sederajat.