Next Generation Visinema: Michael Rainheart dan Febri Darmayanti. Talenta Muda Perfilman Indonesia

GayaKeren.idVisinema Pictures, rumah produksi yang dikenal dengan cerita-cerita yang impactful  dan penuh makna, memperkenalkan dua wajah baru sebagai Visinema Next Generation: Michael Rainheart dan Febri Darmayanti. Kedua nama ini adalah produser dan penulis masa depan yang siap membawa karya perfilman Indonesia ke level berikutnya dengan semangat dan visi yang segar.

Sebagai langkah awal, Michael telah terlibat sebagai Co-Producer, sementara Febri berperan sebagai Penulis di film terbaru Visinema Pictures, Hutang Nyawa, yang sedang tayang di bioskop sejak 12 Desember 2024 dan telah ditonton lebih dari 350.000 penonton Indonesia. Keterlibatan mereka di film ini menjadi bukti komitmen Visinema untuk terus mendukung regenerasi talenta muda berbakat.

Michael Rainheart memulai perjalanan kreatifnya saat kuliah di Universitas Multimedia Nusantara dengan membuat berbagai film pendek. Selama lebih dari enam tahun berkarya, film-filmnya telah menghiasi layar festival film nasional dan internasional. Ia juga merupakan peserta terpilih untuk program Art of the Score di The Juilliard School (2022, Amerika), Platform Busan (2024, Korea Selatan), ShortsUp Minikino (2024, Indonesia), penerima grant Momo Film Co (2024, Singapura) dan talenta MTN Seni Budaya oleh Kementerian kebudayaan RI. Bergabung dengan Visinema sebagai Production Assistant di film Home Sweet Loan dan Musikal Keluarga Cemara, Michael kini mengambil peran lebih besar sebagai Co-Producer di Hutang Nyawa.

Dalam film Hutang Nyawa, Michael menganalisis kekuatan inti cerita ini dan secara strategis mengalokasikan sumber daya pada elemen-elemen yang memberikan dampak terbesar. Bersama tim, Michael mengoptimalkan daya tarik visual yang menyeramkan dengan bekerja erat bersama sutradara dan seluruh tim untuk memaksimalkan aspek ini. Michael juga menggabungkan keahlian Calvin dalam menulis struktur narasi dan pemahaman Febri tentang budaya horor Indonesia untuk menciptakan cerita yang autentik dan beresonansi dengan penonton lokal. Salah satu elemen kunci lain adalah penggambaran ritual dan mantra yang menjadi inti cerita, dimana Michael memastikan investasi dalam adegan ini benar-benar meningkatkan kualitas film. Di film Hutang Nyawa, Michael juga bekerja dekat dengan talenta berbakat lain seperti Taskya Namya, Muhammad Khan dan Rachel Vennya untuk memastikan jumpscare dan adegan horor yang hadir sesuai dengan ekspektasi penonton dan memberikan pengalaman baru yang menegangkan namun tetap setia pada genre horor film ini. 

Sementara Febri Darmayanti, penulis skenario kelahiran Bali, telah mengembangkan kariernya di dunia perfilman sejak tahun 2017. Mengawali perjalanan melalui pembelajaran penulisan skenario secara informal, Febri telah menulis beberapa film pendek dan terlibat dalam pengembangan naskah untuk feature film serta sinetron yang meraih rating tertinggi di televisi nasional.

Kemampuan dan dedikasi Febri telah diakui melalui berbagai penghargaan, termasuk Penulis Naskah Terbaik dalam Workshop Penulisan Naskah yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Film, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Proyeknya juga terpilih sebagai bagian dari Southeast Film Lab pada ajang The 34th Singapore International Film Festival (SGIFF) 2023. Saat ini, Febri aktif sebagai development writer di Skriptura, laboratorium pengembangan IP dan ruang bagi para penulis skenario di Visinema..

Debut Febri sebagai penulis skenario film layar lebar dimulai dengan film horor Hutang Nyawa, sebuah karya yang terinspirasi dari thread viral karya Anggi Noen di platform X. Film ini mengangkat cerita tentang praktik tumbal pabrik batik, yang memadukan perjuangan seorang tulang punggung keluarga dengan tradisi klenik. Dalam proses kreatifnya, Febri berkolaborasi dengan Calvin Ramelan, meskipun terpisah jarak antara Jakarta dan San Francisco dengan perbedaan waktu 14 jam. Semangat dan dedikasi keduanya berhasil mentransformasi thread viral tersebut menjadi sebuah cerita yang utuh, relevan, dan menyuguhkan elemen unik dibandingkan film horor kebanyakan.

Melalui Hutang Nyawa, Febri menunjukkan visinya dalam menciptakan cerita yang tidak hanya menarik, tetapi juga menggugah dengan isu-isu sosial dan tradisi yang jarang diangkat dalam genre horor. Film ini sekaligus menandai kontribusi pentingnya dalam regenerasi penulis skenario berbakat di Visinema Pictures.

.

Film Danyang:  Mahar Tukar Nyawa. Korban Pesugihan Demi Cinta?

GayaKeren.idCastle Film Production secara resmi memperkenalkan poster dan trailer film horor terbaru mereka, Danyang “Mahar Tukar Nyawa”, dalam acara press conference yang diadakan hari ini di Metropole XXI. Film yang mengangkat tema pesugihan ini akan tayang di seluruh jaringan bioskop Indonesia pada 7 November 2024.

Acara press conference ini turut dihadiri oleh jajaran pemain utama, seperti Bhisma Mulia (pemeran Galang), Sahila Hisyam (pemeran Resti), Agla Artalidia (pemeran Fatimah), dan Rizky Tama (pemeran Darman) serta tim produksi di antaranya Rofiq Ashari (Executive Producer & Produser), dan Wathin Ciptawan (Executive Producer). Seluruh tim berbagi pandangan mengenai kekuatan cerita film ini, serta tantangan dalam pembuatan film yang terinspirasi dari kisah nyata tentang pesugihan dan tumbal.

Poster dan Trailer yang Mencekam
Poster resmi yang dirilis menampilkan atmosfer kelam, menampilkan sosok menyeramkan dengan rambut panjang yang seolah siap mengambil mahar untuk menukar kekayaan pesugihan. Sementara itu, trailer yang telah dipublikasikan di kanal YouTube resmi Castle Film Production (@castlefilmproduction) dan akun Instagram @danyang_film, menampilkan sekilas kisah Galang yang terjerat dalam perjanjian kelam dengan Danyang demi cintanya pada Resti. Nuansa tegang yang menyelimuti trailer semakin membuat penonton penasaran akan akhir dari perjanjian pesugihan yang berujung tumbal.

Danyang “Mahar Tukar Nyawa” bercerita tentang Galang, seorang pemuda miskin yang sangat mencintai Resti dan berambisi untuk menikahinya meski hubungan mereka tidak direstui oleh keluarga Resti, terutama Dasmi, ibunya. Untuk mencapai tujuannya, Galang melakukan pesugihan dengan bantuan Ki Randu (Egi Fedly), yang mengantarnya ke Eyang Danyang, roh penjaga yang dapat mengabulkan keinginan melalui ritual pesugihan. Namun, keputusan ini memiliki konsekuensi mematikan. Nyawa Resti menjadi tumbal dalam perjanjian tersebut, dan Dasmi, dengan naluri keibuannya, berusaha keras menyelamatkan anaknya dari cengkeraman Danyang.

Bhisma Mulia, yang memerankan Galang, mengungkapkan bahwa film ini lebih dari sekadar film horor biasa. “Bagiku, ini bukan sekadar horor. Selain keseraman, film ini sangat dramatis karena yang menjadi inti cerita adalah cinta,” jelas Bhisma.

Sahila Hisyam, pemeran Resti, menambahkan, “Cinta keluarga menjadi tema utama di film ini. Orang tua karakterku sangat mencintaiku, hingga mereka tak merestui hubunganku dengan Galang. Ketika nyawaku terancam, keluargaku berjuang keras untuk menyelamatkanku.”

Rofiq Ashari, selaku produser, menegaskan pentingnya kedekatan cerita ini dengan kehidupan masyarakat. “Cerita yang kami angkat dalam film ini sangat dekat dengan kehidupan nyata. Selain tema cinta, urban legend mengenai pesugihan menjadi topik yang tak lekang oleh waktu. Kami berharap penonton bisa merasakan ketegangan sekaligus makna mendalam dari film ini,” ungkap Rofiq.

Saksikan Teror Danyang di Bioskop November Ini
Film ini menghadirkan jajaran aktor papan atas, mulai dari Bhisma Mulia sebagai Galang, Wulan Guritno sebagai Dasmi, Sahila Hisyam sebagai Resti, hingga Mathias Muchus sebagai Pak Ustadz Rahmat, Egi Fedly sebagai Ki Randu, dan Agla Artalidia sebagai Fatimah. Danyang “Mahar Tukar Nyawa” siap memberikan pengalaman horor yang mendalam, bukan hanya melalui ketakutan akan sosok Danyang, tetapi juga melalui konflik cinta, pengorbanan, dan pesugihan yang mencekam.

Jangan lewatkan untuk terus mengikuti perkembangan terbaru mengenai film ini melalui akun media sosial resmi @danyang_film. Film Danyang “Mahar Tukar Nyawa” akan menghantui layar bioskop Indonesia mulai 7 November 2024.

.

Film “13 Bom di Jakarta” Berkolaborasi dengan Produser Film “Parasite”

GayaKeren.id – Film action Indonesia terbesar tahun ini persembahan Visinema Pictures, “13 Bom di Jakarta” semakin menunjukkan potensi dalam perkembangan industri perfilman Indonesia. “13 Bom di Jakarta” mengambil pendekatan practical effect yang dilakukan dalam produksinya sehingga seluruh adegan terasa lebih nyata, seperti ketegangan yang dihadirkan dari aksi baku tembak, ledakan dan kejar-kejaran mobil (car chase).

Film yang akan tayang di bioskop Indonesia 28 Desember 2023 ini berkolaborasi dengan Barunson E&A, produser film pemenang Oscar, “Parasite”. Barunson E&A mengumumkan investasi pertamanya di industri film Indonesia lewat film “13 Bom di Jakarta”. Momen ini sekaligus menjadi sebuah langkah perdana yang menandakan pentingnya sinema Indonesia di pasar global.

“Kami sangat antusias memulai kolaborasi berarti ini dengan Visinema. Investasi kami pada ‘13 Bom di Jakarta’ tidak hanya menunjukkan kepercayaan kami pada Angga Sasongko dan tim, tapi juga merupakan bagian dari komitmen kami untuk mengembangkan kemitraan kreatif di Asia. Kami yakin bahwa proyek ini akan menjadi tonggak penting bagi sinema Indonesia, dan juga mendorong kolaborasi yang lebih dinamis dalam industri film Asia,” kata Gene Hong Brian Park, CEO Barunson E&A.

Angga Dwimas Sasongko, sutradara ’13 Bom di Jakarta’ dan founder Visinema, mengungkapkan, “Kami sangat senang dapat memulai perjalanan ini bersama Barunson E&A. Kepercayaan mereka terhadap visi kami untuk film 13 Bom di Jakarta tidak hanya memperkuat daya tarik global sinema Indonesia, tetapi juga membuka peluang lebih besar untuk kolaborasi-kolaborasi ke depannya,” kata CEO Visinema dan sutradara film “13 Bom di Jakarta” Angga Dwimas Sasongko.

Bergenre aksi-spionase, film “13 Bom di Jakarta” menyajikan deretan aksi laga spektakuler dan dibintangi oleh aktor dan aktris berbakat Indonesia. Angga menyebut, film 13 Bom di Jakarta ingin mendorong batas untuk menciptakan ketegangan yang mencekam dari rentetan peristiwa yang terjadi dalam film.

“Ledakan dan penggunaan senjata asli di film ini dilakukan untuk menghadirkan pengalaman yang immersive. Misi kami ingin penonton benar-benar merasakan pengalaman sinematik segar ketika menontonnya di bioskop. Melalui 13 Bom di Jakarta, Visinema mendorong batasan perfilman Indonesia dan mengeksplorasi genre action agar semakin berkembang. Selain itu, film 13 Bom di Jakarta ingin menunjukkan bahwa industri perfilman Indonesia punya level produksi yang tinggi dengan eksperimen yang matang,” kata Angga Dwimas Sasongko.

“Film “13 Bom di Jakarta” menurut saya salah satu film dengan adegan practical scene ledakan terbesar di Indonesia yang pernah ada. Dan dengan adanya practical effect yang digunakan itu membantu saya sebagai aktor karena memberikan sensasi yang lebih real saat gunfight maupun adegan ledakan sehingga penonton akan ikut merasakan situasi menegangkan dan mencekam,” kata Rio Dewanto yang berperan sebagai teroris bernama Arok.

“Apa yang tersaji dalam film ini semoga bisa menjadi referensi baru pecinta film Indonesia, bahwa anak-anak Indonesia juga bisa menghasilkan film action berkualitas yang tak kalah dengan produksi luar negeri,” kata Ganindra Bimo yang berperan sebagai Direktur Kontra Terorisme bernama Emil.

Selain Rio Dewanto dan Ganindra Bimo, film “13 Bom di Jakarta” dibintangi oleh Chicco Kurniawan (Oscar), Ardhito Pramono (William), Lutesha (Agnes), Muhammad Khan (Waluyo), Rukman Rosadi (Damaskus), Putri Ayudya (Karin), Andri Mashadi (Fajar), dan Niken Anjani (Gita).

Film “13 Bom di Jakarta” baru saja ditayangkan secara perdana sebagai film penutup di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) pada 2 Desember 2023 dan mendapat respon positif dari para penonton. Film “13 Bom di Jakarta” akan tayang serentak di bioskop Indonesia pada 28 Desember.

Teaser “13 Bom di Jakarta”: Tunjukkan Potensi Jadi Film Action Indonesia

GayaKeren.id – Video teaser film “13 Bom di Jakarta” resmi dirilis oleh Visinema Pictures, Jumat (17/11/23). Dibuka dengan adegan-adegan yang menyiratkan cikal bakal kekacauan di ibukota, Badan Kontra Terorisme Indonesia mendapatkan pesan misterius dari pihak yang dianggap sebagai teroris.

“Ada tiga belas bom yang sudah kami sebar di seantero kota Jakarta,” ucap teroris dalam video teaser tersebut. Para teroris ini mengancam akan meledakkan ke-13 bom setiap 8 jam sekali jika mereka tidak mendapatkan imbalan sesuai tuntutan. Badan Kontra Terorisme selaku pihak berwenang pun mencoba melacak para teroris itu demi menghentikan serangan teror di ibukota.

Film “13 Bom di Jakarta” telah menarik perhatian para pecinta film nasional sejak awal diumumkan. Pasalnya, film bergenre aksi-spionase yang terinspirasi kejadian nyata ini diproduksi serealistis mungkin dengan menggunakan practical effect.

Aksi baku tembak yang ada di dalam film 13 Bom di Jakarta menggunakan beragam jenis senjata laras panjang hingga machine gun dan bazoka. Dalam video teaser, terlihat Arok (diperankan oleh Rio Dewanto) menyerang truk uang dengan bazoka hingga meledak dan terbalik. Adegan ledakan truk uang tersebut merupakan ledakan asli yang dilakukan secara langsung oleh kru di lokasi syuting.

“Banyak banget pilihan senjata yang digunakan di film ini. Didesain sangat detail untuk masing-masing karakter. Dan akhirnya gue bisa ngerasain pakai bazoka itu seperti apa, jadi pengalaman yang seru dan menyenangkan buat gue,” ungkap Rio Dewanto.

Selain adegan baku tembak, banyaknya aksi perkelahian dan car chase membuat video teaser ini terasa intens sekaligus mencekam. Lutesha, yang terlibat dalam adegan kejar-kejaran mobil turut merasakan tekanan yang cukup tinggi saat syuting. “Adegan car chase sangat menantang buat aku karena aku dituntut menyetir dalam kecepatan tinggi, ditambah di depan aku ada dua kamera. Itu deg degannya setengah mati, sih,” kata Lutesha.

Maraknya adegan aksi dan laga dari deretan aktor berbakat, seperti Rio Dewanto, Ganindra Bimo, Chicco Kurniawan, Ardhito Pramono, Lutesha, Putri Ayudya, Rukman Rosadi, Niken Anjani dan banyak lagi itu, membuat film besutan sutradara Angga Dwimas Sasongko ini menjanjikan sebagai film action Indonesia terbesar di tahun ini.

Film “13 Bom di Jakarta” akan tayang serentak mulai 28 Desember 2023 di seluruh bioskop Indonesia. Video teaser sudah dapat ditonton melalui kanal Youtube Visinema Pictures maupun akun Instagram @13bomdijakartafilm.

Film Srimulat: Hidup Memang Komedi, Di Bioskop Mulai 23 November

GayaKeren.id – Sukses dengan film pertamanya, Srimulat: Hil Yang Mustahal yang dirilis 2022, MNC Pictures bersama IDN Pictures kembali akan merilis film lanjutan dari Srimulat, ‘Srimulat: Hidup Memang Komedi’.

Film yang disutradarai dan skripnya di tulis Fajar Nugros ini bercerita kelanjutan dari film Srimulat sebelumnya, bagaimana Srimulat hidup di ibukota saat pertama ada di Jakarta dan meniti karir mereka bersama. Digambarkan dalam film yang berdurasi 1 jam 45 menit ini, kehidupan para pemain Srimulat identik dengan kehidupan panggung mereka.

Head of IDN Pictures dan Sutradara “Srimulat: Hidup Memang Komedi” Fajar Nugros memberikan sentuhan komedi khas ala Srimulat yang tetap dipertahankan. Menurutnya, Srimulat sudah menjadi suatu genre komedi tersendiri di Indonesia.

“Kalau misalnya ada orang yang mempraktikkan adegan kaki ditekuk lalu mencari kakinya di mana, atau matanya kecolok, itu pasti akan merujuk ke istilah Srimulatan. Makanya, sebegitu ikoniknya grup lawak ini, sehingga komedi khas yang dibawakan mereka pun bertahan sampai saat ini, dari generasi ke generasi,” kata sutradara Fajar Nugros.

Masih dibintangi oleh Juan Bio One (Gepeng), Indah Permatasari (Royani), Elang El Gibran (Basuki), Erika Carlina (Djudjuk), Dimas Anggara (Timbul), Morgan Oey (Paul), Zulfa Maharani (Nunung), Ibnu Jamil (Tarsan), Erick Estrada (Tessy), Ana (Naimma Aljufri), Teuku Rifnu Wikana (Asmuni), Rukman Rosadi (Teguh), Rano Karno (Babe Makmur), Omara Esteghlal (Kadir), Ray Shidiq, Fajar Nugra, Aldo Gudel, David Nurbianto dan penampilan spesial dari: Tessy, Nunung, serta Kadir. “Srimulat: Hidup Memang Komedi” siap mengajak tertawa seluruh keluarga di Indonesia pada 23 November 2023 di bioskop

Road to JAFF18: Roadshow Makassar, Hadirkan Berbagai Agenda Menarik

GayaKeren.id – Jogja-Netpac Asian Film Festival 2023 (JAFF18) yang akan dilaksanakan pada 25 November – 2 Desember 2023 di Yogyakarta. Setelah menyelenggarakan roadshow di Medan dan Palembang, roadshow berlanjut di Makassar.

Roadshow di Makassar diadakan pada Minggu, 12 November 2023 animo pengunjung yang hadir sangat tinggal mulai dari kegiatan jam 8 pagi hingga screening dan diskusi jam 10 malam di Rumata’ ArtSpace, Sulawesi Selatan. Acara ini dirancang untuk menjadi wadah bagi para pencinta film, pembuat film, dan praktisi industri kreatif di seluruh Indonesia untuk berkumpul, berbagi pengalaman, serta mendiskusikan isu-isu terkini dalam perfilman. Ada empat sesi yang berlangsung di roadshow kali ini, yaitu:

● Sesi 1 (08.00-12.00 WITA) – Masterclass Acting dengan Muhammad Khan, Aktor Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 2019.
● Sesi 2 (13.00-15.00 WITA) – Talkshow “Film Talks: Shaping the Local Narrative” dengan Garin Nugroho, Film Director dan Festival Founder of JAFF dan Ajeng Parameswari, President of Bioskop Online
● Sesi 3 (16.00-18.00 WITA) – Feature Film Screening “Ininnawa: An Island Calling”
● Sesi 4 (19.00-21.00 WITA) – Short Film Screening “Gerbong Satu, Dua”, “Sonata Kampung Bata”, “Kado”, “Lika Liku Laki”, “Wong Asu”, “Payung Dara”, dan “Bising”. Ditutup dengan sesi tanya jawab bersama Khozy Rizal, sutradara film pendek “Basri and Salma in a Never-ending Comedy” dan Lika Liku Laki”.

“Tujuan dari sesi ini adalah untuk berbagi pengetahuan tentang narasi film bersama dengan pegiat film daerah, khususnya di Makassar. Dan berharap filmmaker di Makassar bisa lebih terpacu untuk berkarya. Sementara itu, kami Bioskop Online juga ikut aktif untuk mendukung karya-karya filmmaker dengan memutarkan film-film karya filmmaker lokal, termasuk film-film dari Makassar. Yang saat ini ditayangkan di Bioskop Online seperti Bau Peapi Nenek, Adam (Far Away from the Memories), PA’BURITA (Mengundang), Kakak Jenggot, Tafsir Paling Romantis, Melati di Tapal Batas, Amba Nai, The Neutral, Cinta Sama dengan Cindolo Na Tape. Bioskop Online juga berusaha untuk mendistribusikan film-film dari filmmaker lokal, karena kami percaya bahwa setiap pemilik karya yang berkualitas juga layak mendapatkan kesempatan yang sama dalam mendistribusikan filmnya,” ungkap Ajeng Parameswari, President Bioskop Online.

Sementara Garin Nugroho, Film Director dan Festival Founder of JAFF yang juga menjadi pembicara ikut memberikan komentarnya mengenai acara ini. “Dengan adanya acara ini kita berbagi banyak hal di balik pembuatan film, seperti bicara tentang sisi kreatif yang bisa menciptakan sebuah naratif yang kuat dari sebuah film. Kolaborasi di zaman sekarang itu sangat penting karena sekarang ini adalah era jaringan dan era kolaborasi, dan tidak bisa setiap pertumbuhan film atau festival dibangun oleh satu sisinya saja, diperlukan perpaduan antara ruang tayang, ruang kompetisi, ruang ekonomi, ruang komunitas, dan SDM-nya. Agar terjadi kolaborasi yang maksimal dari sebuah ekosistem. Harapannya kolaborasi ini bisa terus
berlanjut dan akan banyak lahir karya-karya baru yang lahir dari teman-teman di Makassar,” ungkapnya.

Roadshow ini juga diadakan untuk menyambut bakat-bakat filmmaker yang berasal dari Makassar. Di mana dalam kurun waktu satu dekade terakhir ini melahirkan filmmaker-filmmaker berbakat. Salah satunya Khozy Rizal, yang sukses membawa film pendek “Basri and Salma in a Never-ending Comedy” masuk kompetisi di Cannes Film Festival 2023.

Bioskop Online berharap bahwa melalui roadshow ini, Bioskop Online dan JAFF dapat bersinergi dengan para pembuat film dan pegiat perfilman di berbagai kota di Indonesia. Bioskop Online juga berharap untuk membuka potensi kerja sama dengan pihak-pihak lokal untuk mengembangkan ekosistem perfilman di daerah terkait.

Bioskop Online mendukung sineas lokal, dan film-film Indonesia pilihan dapat diakses di www.bioskoponline.com atau melalui aplikasi Bioskop Online yang dapat diunduh di App Store
dan Google Play Store.

Lukisan Leonardo da Vinci Jadi Inspirasi Film Perjamuan Iblis

GayaKeren.id – Perfilman tanah air kembali dipadati dengan film horor. Terkini PIM Pictures bersiap merilis Film Perjamuan Iblis kepada publik. Film layar lebar besutan sutradara Kenny Gulardi dan Produser Agustinus Sitorus ini akan mulai tayang di bioskop pada 16 November 2023.

Sederet nama beken menjadi bintang pada Film Perjamuan Iblis. Mulai dari Putri Ayudya, Fandy Christian, Jordan Omar, Epy Kusnandar, Frislly Herlind, Karina Ranau, Putri Patricia, Vonny Anggraeni, Naomi Melodi, Evano Zyan Alfarezi dan masih banyak lagi. Menariknya film bergenre horor ini terinspirasi dari lukisan Leonardo da Vinci 1498.

Menurut sang Sutradara, Kenny Gulardi, judul film ini pun berasal dari lukisan Perjamuan Terakhir. “Saya suka mengumpulkan cerita tiap tahunnya. Film ini terinspirasi dari sebuah lukisan Leonardo Da Vinci yang Perjamuan Terakhir. Benang merah dari lukisan Leonardo da Vinci dan film Perjamuan Iblis adalah gambaran dari keadaan. Saya coba mengimplementasikan perjamuan tersebut dengan sebuah perayaan.”

Produser Film Perjamuan Iblis, Agustinus Sitorus menambahkan bahwa ide yang diusung oleh Kenny Gulardi menarik. “Sejak awal Kenny bercerita tentang ide tersebut saya langsung tertarik. Lewat proses diskusi yang intensif kami akhirnya membahas ide tersebut menjadi cerita dan menjadi awal mula lahirnya Film Perjamuan Iblis. Saya berharap ide keren kami bisa mendapat sambutan hangat dari penikmat film horor tanah air.” Film Perjamuan Iblis bercerita tentang Kala dan Radit sepasang suami istri yang hidup bahagia dan terasa sempurna bersama anaksemata wayang mereka bernama Bima. Suatu ketika, kebahagian itu perlahan sirna setelah mereka harus pergi kerumah lama Radit lantaran Ibunya yang telah lama hilang ditemukan bunuh diri secara misterius di rumah lama Radit. Kematian sang nenek membuat keluarga ini mengalami banyak teror oleh mahluk- mahluk di luar akal sehat di rumah tersebut. Dan anehnya,semua teror itu mengarah kepada anak semata wayang mereka Bima.

Kala dan Radit Pun Memutuskan untuk meninggalkan tempat itu, Mereka pikir pergi dari tempat itu adalah cara terbaik untuk menyelamatkan Bima namun, tak pernah mereka sangka bahwa itu hanyalah awal dari rangkaian mimpi buruk yang akan segera terjadi, Serta rahasia kelam di balik kematian sang nenek yang berkaitan dengan kebangkitan sosok iblis.

MNC Pictures Dan Tiger Wong Entertainment Segera Produksi Film Horor Thriller ‘Lembayung’

GayaKeren.id – Film horor thriller “Lembayung” produksi MNC Pictures bersama dengan Tiger Wong Entertainment mengumumkan siap untuk diproduksi dan akan mulai shooting mulai pekan mendatang. Film “Lembayung” yang disutradarai oleh Baim Wong & Ruben Adrian ini, menjadi debut penyutradaraan bagi Baim, sementara Ruben adalah kali kedua menyutradarai film layar lebar.

President Director MNC Pictures Titan Hermawan, pada acara konferensi pers yang diadakan di bilangan Bintaro, Rabu (8/11), mengungkapkan bahwa kolaborasi MNC Pictures dan Tiger Wong Entertainment dalam film “Lembayung” ingin menghadirkan kisah horor yang berbeda dan memiliki kedekatan dengan masyarakat. Terbukti dari banyaknya komentar yang mengalami kejadian serupa seperti yang dialami oleh Pica dan Arum saat cerita mereka viral di X (Twitter) hingga makin viral ketika diangkat menjadi konten YouTube (podcast) oleh content creator.

Sementara itu, produser MNC Pictures Emilka Chaidir menambahkan, ““Kini adaptasi cerita untuk film tidak saja terbatas berangkat dari buku atau novel. Kisah seperti yang dimiliki Pica dan Arum yang di tulis melalui X (Twitter) mempunyai potensi untuk dialihwahanakan menjadi karya baru, seperti film “Lembayung.” Selain itu pemilihan para cast-nya pun dilakukan dengan proses casting yang sangat ketat sesuai karakter di film, ensemble cast dengan instant chemistry menjadikan film ini sangat berbeda dengan film-film horor yang pernah ada sebelumnya.”

Fillm “Lembayung” diangkat dari sebuah utas (thread) viral ‘Jin Poli Gigi’ sebuah kisah nyata di X (Twitter) ditulis oleh Pica, yang saat itu masih menjadi mahasiswa keperawatan dalam akunnya @saturnrushx. Kejadian yang dia tulis di thread dialaminya bersama sahabatnya Arum, ketika mereka sedang PKL di unit Poli Gigi sebuah Rumah Sakit di kota kecil Jawa Tengah. Thread tersebut viral di tahun 2022. Hingga Pica akhirnya berhenti menulis karena mengaku trauma atas pengalaman menyeramkan yang kerap ia alami. Skenario film “Lembayung” ditulis oleh Gemati Rahayu dan Baim Wong.

Di film kedua produksi Tiger Wong Entertainment, kini Baim Wong juga memberanikan diri untuk turun langsung sebagai sutradara. Baginya, ini adalah tantangan yang juga memberikan pelajaran penting sebagai kreator.

“Bekerja sama dengan Ruben Adrian untuk menyutradarai film “Lembayung” tentu menjadi hal baru bagi saya. Akan sangat menantang pastinya, tetapi seluruh persiapan sudah kami lakukan dengan matang. Saya juga senang para cast sejauh ini bekerja sama dengan baik selama proses persiapan hingga reading dan akhirnya kami akan melakukan syuting. Semoga semuanya dilancarkan dan akhirnya film “Lembayung” bisa dinikmati penonton Indonesia,” kata produser dan sutradara film “Lembayung” Baim Wong.

Ruben menambahkan, “Lembayung sendiri merupakan nama Rumah Sakit yang menjadi latar semua kisah nyata ini terjadi. Pengambilan nama ini sudah melalui proses riset FGD (Focus Group Discussion) dari sekelompok target penonton film horor, selain unik Lembayung memiliki arti yang terkesan penuh misteri dengan banyak cerita di dalamnya.”

Pemeran Pica, Taskya Namya, menjelaskan bermain di film bergenre horor thriller yang diangkat dari kisah nyata ini membuatnya harus menggali rasa teror yang dirasakan oleh Pica di dunia nyata.

Sementara itu, pemeran dokter Teto Arya Saloka mengungkapkan dirinya pun akhirnya harus menelusuri thread viral Jin Poli Gigi untuk mengetahui kisah nyata yang dialami Pica dan Arum di klinik tempat mereka melakukan PKL.

Informasi film “Lembayung” melalui akun resmi Instagram @lembayungfilm, @mncp_movie, @mnc_pictures, dan @tigerwongentertainment.

MVP Pictures Siapkan Film Horor Terbaru, Pusaka

GayaKeren.id – Rumah Produksi MVP Pictures siap memproduksi film bergenre horor terbaru berjudul Pusaka. Dalam Production Announcement yang dilakukan di Multivision Tower – Kuningan Jakarta Selatan dihadiri oleh Amrit Punjabi sebagai Co Produser, Rizal Mantovani digadang-gadang menjadi sutradara, Husein Atmodjo selaku penulis cerita dan para jajaran pemain film Pusaka seperti Susan Sameh, Ajil Ditto, Shareefa Daanish, Slamet Raharjo, Ully Triani, Sahila Hisyam, Joseph Kara, Bukie B Mansyur, Shofia Shireen, Ikhsan Samiaji dan Coki Anwar.

Bercerita tentang sebuah rumah besar milik seorang kolektor yang hendak direnovasi dan dipugar menjadi museum, di dalam rumah tersebut terdapat banyak arca, prasasti dan berbagai senjata berumur ratusan tahun lamanya. Sekelompok pekerja tengah melakukan survey menghitung perkiraan renovasi dan pemugaran serta mendata barang-barang bersejarah yang seharusnya tidak boleh dimiliki oleh pihak pribadi namun sebuah kutukan terlepas dari sebuah benda Pusaka yang terdapat di dalam bunker rumah tersebut, membunuh satu-persatu para manusia yang berada di dalamnya.

Pusaka adalah sebuah benda dari masalalu yang memiliki kutukan. Tapi secara bersamaan karakter-karakter di Film Pusaka memiliki masalalu yang kalau tidak dikuasai bisa menjadi petaka. Ada kesinambungan yang membuat saya tertarik dengan film ini dan pemilihan cast yang bermain juga luar biasa”. Tegas Rizal Mantovani ketika ditanya apa alasan mau menyutradarai film Pusaka. “Setelah persiapan yang agak panjang, Film Pusaka akan memulai masa produksi 8 November 2023 mendatang, berlokasi di sebuah tempat di Pasuruan Jawa Timur”. Tambah sutradara film Kuntilanak 1, 2, dan 3.

Mulai Tayang 16 November Di Bioskop Indonesia, Film Perjamuan Iblis Rilis Poster

GayaKeren.id – PIM Pictures merilis official poster Film Perjamuan Iblis kepada publik. Film layar lebar besutan sutradara Kenny Gulardi dan Produser Agustinus Sitorus ini akan mulai tayang di bioskop pada 16 November 2023. Aura mistis dan dark begitu terasa di tampilan Film terbaru besutan Kenny Gulardi tersebut.

Produser dan Produser Eksekutif Film Perjamuan Iblis, Agustinus Sitorus menuturkan bahwa film ini dirancang sebagai film yang segar sehingga bisa dinikmati semua kalangan masyarakat.  “Sejak awal project ini dirancang dan didevelop bersama tim kreatif, saya sudah berpikir ingin menghadirkan suatu film yang segar dan ringan, namun tetap menghadirkan rasa takut di setiap scene nya. Kehadiran Frislly Herlind dipastikan akan memuaskan dahaga penonton terhadap film Horror,”

Kenny Gulardi Sutradara Film Perjamuan Iblis menyampaikan bahwa film ini telah disiapkan dengan sangat matang.  “Proses develop yang kami lakukan akan membuat project ini sangat matang untuk diproduksi dan skrip yang dihasilkan juga sangat memuaskan. Semoga Film Perjamuan, dapat diterima oleh penonton dan disukai sebagai tontonan yang menghibur.”

Film Perjamuan Iblis bercerita tentang Kala dan Radit sepasang suami istri yang hidup bahagia dan terasa sempurna bersama anak semata wayang mereka bernama Bima. Suatu ketika, kebahagian itu perlahan sirna setelah mereka harus pergi kerumah lama Radit lantaran Ibunya yang telah lama hilang ditemukan bunuh diri secara misterius di rumah lama Radit. Kematian sang nenek membuat keluarga ini mengalami banyak teror oleh mahluk- mahluk di luar akal sehat di rumah tersebut. Dan anehnya,semua teror itu mengarah kepada anak semata wayang mereka Bima.

Kala dan Radit Pun Memutuskan untuk meninggalkan tempat itu, Mereka pikir pergi dari tempat itu adalah cara terbaik untuk menyelamatkan Bima namun, tak pernah mereka sangka bahwa itu hanyalah awal dari rangkaian mimpi buruk yang akan segera terjadi, Serta rahasia kelam di balik kematian sang nenek yang berkaitan dengan kebangkitan sosok iblis.

Film Perjamuan Iblis dibintangi oleh sederet nama yang mengisi Film Perjamuan Iblis antara lain Putri Ayudya, Fandy Christian, Jordan Omar, Epy Kusnandar, Frislly Herlind, Karina Ranau, Putri Patricia, Vonny Anggraeni, Naomi Melodi dan Evano Zyan Alfarezi.