GIK Tampilkan 11 Peserta Ruang Kratif Seni Pertunjukan Dalam Drama Musikal

GayaKeren.id – Sebelas peserta terpilih Ruang Kreatif Seni Pertunjukan 2021 telah kembali ke Indonesia untuk menampilkan hasil pelatihan mereka melalui Fragmen Musikal Nurbaya yang ditampilkan hari ini di Auditorium Galeri Indonesia Kaya. Ruang Kreatif Seni Pertunjukan merupakan  program pelatihan bagi seniman muda maupun pecinta seni untuk mendapat pembekalan ilmu panggung dengan standar internasional dan membuka kesempatan bagi peserta terpilih untuk mendapatkan pelatihan singkat di luar negeri.

Berakar dari musikal orisinal dipersembahkan oleh www.indonesiakaya.com pada 2021, Fragmen Musikal Nurbaya bertajuk Serial Musikal Nurbaya, diproduksi dengan mengadaptasi cerita legendaris dari novel Sitti Nurbaya: Kasih Tak Sampai karya Marah Rusli dalam sebuah serial musikal yang menyuguhkan kombinasi dari keindahan visual, akting dan koreografi mumpuni, juga balutan komposisi musik yang ear catchy tanpa meninggalkan unsur kedaerahan masyarakat Minang.

Selama kurang lebih 60 menit, sebelas peserta terpilih Ruang Kreatif Seni Pertunjukan 2021 antara lain Ajeng Dwi Nur Apriliasih, Clarissa Theophiliam, Claudya Christina, Dianya Anindhya Nareswari, Grace Anastasia Tamangendar, Jane Callista Saweango, Jeanette Soegondo, Kamila Mardhiyyah, Kita Pritasari Arumdati, Mohammed Nabil Harmoun, dan Robertus Darren Radyan menghadirkan pertunjukan Serial Musikal Nurbaya yang ditampilkan secara singkat di atas panggung. Dengan kemasan yang segar dan lebih menarik, dipadu dengan elemen cerita romansa, serta intrik-intrik yang dikemas secara modern dengan musik yang menarik.

“Mengikuti Program Ruang Kreatif Seni Pertunjukan 2021e merupakan sebuah perjalanan yang sungguh mengesankan dan memperluas wawasan saya dalam dunia seni pertunjukan. Kesempatan ini tidak hanya membuka pintu bagi saya untuk bertemu dengan para pengajar yang profesional dan berpengalaman di bidang seni pertunjukan, tetapi juga memberikan pelatihan-pelatihan yang menarik dan bermanfaat. Dipercaya untuk menampilkan Serial Musikal Nurbaya yang sukses dan telah ditayangkan lebih dari 20 juta views di YouTube IndonesiaKaya menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Namun, saya percaya bahwa setiap tantangan adalah kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Semoga, dengan segala pembelajaran dan pengalaman ini, saya dapat terus melangkah maju dan memberikan kontribusi positif dalam industri seni pertunjukan,” ujar Claudya Christina.

Dari 98 peserta yang mengikuti Ruang Kreatif Seni Pertunjukan 2021, terpilih sebelas peserta untuk mengikuti pelatihan teater musikal secara intensif dengan West End Stage di London, Inggris pada 16 – 21 Oktober 2023 yang lalu. Dalam kesempatan ini, para peserta berkesempatan untuk dilatih secara langsung dengan para profesional industri panggung internasional. Melalui program ini, para peserta belajar melihat bagaimana seorang bintang West End yang sesungguhnya menjalani seluruh proses hingga bisa tampil di atas panggung.

Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya mengungkapkan, “Program Ruang Kreatif Seni Pertunjukan merupakan salah satu program yang kami hadirkan untuk menambah wawasan dan keterampilan para seniman muda di Tanah Air. Keikutsertaan mereka dalam program ini bukan hanya kesempatan untuk mengasah keterampilan artistik mereka, sehingga mendorong pertumbuhan dan pengembangan seniman panggung dan memberikan kontribusi besar pada kemajuan industri seni pertunjukan di Indonesia. Setelah mendapat pelatihan selama satu tahun dan berkesempatan melihat langsung belakang layar industri musikal di West End, Inggris, sore ini sebelas peserta tampil di atas panggung setelah memperoleh ilmu-ilmu baru. Semoga penampilan para peserta dapat menghibur dan diterima dengan baik oleh para penikmat seni.”

Kaya Berwarna Dari Titimangsa Untuk 10 Tahun Galeri Indonesia Kaya

GayaKeren.id – Masih dalam rangkaian 10 tahun, Galeri Indonesia Kaya bekerjasama dengan sanggar seni peran, Titimangsa, menggelar seni pertunjukan yang menggambarkan sepak terjang Galeri Indonesia Kaya dalam bentuk sketsa musical yang diberi judul Kaya Berwarna, di Auditorium Indonesia Kaya, Sabtu (14/10).

Disutradarai Dony Suryantin dan naskah ditulis Yessy Natalia dan Iskandar Muda, Kaya Berwarna menceritakan dari awal Galeri Indonesia Kaya berdiri hingga mengalami perubahan sesuai dengan perubahan jaman. Berusaha agar generasi muda Indonesia, khususnya Jakarta lebih mengenal kekayaan budaya Indonesia dengan bentuk kekinian. Perubahan jaman digambarkan dengan perubahan perilaku anak muda dalam gerak, tari dan musik.

“Kaya Berwarna menceritakan perjalanan selama 10 tahun Galeri Indonesia Kaya berusaha untuk tetap ada dan memberikan informasi ke masyarakat betapa kayanya budaya Indonesia. Mengikuti perkembangan jaman dan agar tidak jenuh, Galeri Indonesia Kaya pun melakukan perubahan. Saat ini kan Galeri Indonesia Kaya instalasinya lebih interaktif dan setiap minggu ada pertunjukan seni di auditorium ini,” ungkap Bukie Basudewa Mansyur yang berperan sebagai Galih, tokoh central pada Kaya Berwarna, pada sesi wawancara usai pertunjukan.

Persiapannya sendiri, masih menurut Bukie, membutuhkan waktu 9 hari dari mulai persiapan naskah dan latihan hingga siap tampil. Hampir tidak ada kesulitan, karena tidak banyak dialog yang ditampilkan. “Seperti yang dilihat tadi, lebih banyak gerak tari dari pada dialog,” terang Bukie lagi.

Diakhir wawancara Bukie menyampaikan harapannya terhadap Galeri Indonesia Kaya, “Semoga bisa terus memberikan informasi dan edukasi ke masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta tentang kekayaan budaya Indonesia dan tidak berhenti berinovasi. Dan buat dunia teater Indonesia, semoga tetap hidup dan berkembang.”

Rayakan 1 Dekade, Galeri Indonesia Kaya Berikan Kado Untuk Sanggar Dan Kelompok Tari

GayaKeren.id – Sejak diresmikan pada 10 Oktober 2013 yang lalu, Galeri Indonesia Kaya telah menjadi panggung budaya bagi pekerja dan penikmat seni di Indonesia. Dalam kurun waktu tersebut, Galeri Indonesia Kaya telah menjadi wadah bagi ratusan seniman dan komunitas tari yang menampilkan ragam tarian dan karya seni yang menjadi simbol kekayaan Indonesia yang penuh warna. Memperingati perjalanan inspiratif yang mencapai 10 tahun, Galeri Indonesia Kaya merayakan #GIK1Dekade dengan berbagi semangat Cinta Budaya, Cinta Indonesia dengan komunitas tari di Indonesia.

“Selama 1 dekade, Galeri Indonesia Kaya telah hadir sebagai panggung budaya dimana para pelaku seni maupun masyarakat umum dapat menampilkan berbagai kesenian Indonesia dan kegiatan lainnya secara gratis. Kami bangga menjadi bagian dari perjalanan seni di Indonesia dan pada perayaan tahun ini, kami ingin berbagi dengan komunitas tari di Indonesia. Kami percaya bahwa masa depan seni tari Indonesia berada pada tangan bakat-bakat muda yang tengah aktif belajar dan berusaha berkarya di lingkungan masing-masing. Kami berharap dapat memberikan dorongan kepada para seniman muda untuk terus berkembang dan mewujudkan potensi mereka yang mengagumkan dalam dunia seni tari Indonesia,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya.

Melalui program yang bertajuk #GIK1Dekade: Kado untuk Sanggar ini, Galeri Indonesia Kaya membuka kesempatan bagi para seniman tari untuk mengirimkan ide dan konsep kreatif dalam bentuk proposal. Setelah melalui berbagai proses penyisihan, 10 sanggar tari terpilih akan mendapatkan pembinaan dan pendanaan masing-masing sebesar 50 juta rupiah. Dana pembinaan ini dapat dipakai untuk mengembangkan kegiatan belajar mengajar ataupun berkarya, dan juga membangun ekosistem seni tari di daerah masing-masing.

Adapun persyaratan umum untuk mendaftar pada program ini adalah sebagai berikut:

  • Merupakan sanggar atau kelompok khusus seni tari tradisional.
  • Memiliki minimal 20 anggota aktif.
  • Memiliki kegiatan reguler sepanjang tahun.
  • Aktif melakukan pertunjukan tari dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
  • Bersedia menyelenggarakan pertunjukan tari di daerahnya masing-masing.
  • Mengisi formulir melalui bit.ly/GIK1Dekade
  • Daftar dan kirimkan proposal mulai tanggal 23 Oktober 2023 sampai 12 November 2023 pukul 23.59 WIB.
  • Mengikuti sosial media Indonesia Kaya (Facebook, Instagram dan Tiktok).
  • Bersedia untuk diliput dan didokumentasikan oleh pihak Indonesia Kaya.
  • Hasil seleksi akan diumumkan melalui media sosial dan juga akan disampaikan kepada tim proposal yang terpilih melalui email atau telepon.
  • Perwakilan sanggar terpilih wajib mengikuti setiap rangkaian kegiatan yang diadakan oleh tim Indonesia Kaya.

Sebelum membuka pendaftaran dan mengajukan proposal kegiatan, Galeri Indonesia Kaya juga menyelenggarakan Webinar Bincang Sanggar untuk memberikan materi tentang penulisan ide, wawasan teknis, cara membuat dan mengomunikasikan sebuah proposal serta mengelola sanggar tari yang disampaikan oleh para seniman tari Indonesia yang telah berprestasi di berbagai kompetisi tari baik di dalam maupun di luar negeri. Webinar Bincang Sanggar #Seri 1 dengan topik Pembuatan Proposal Pertunjukan, Kolaborasi dan Tata Kelola Sanggar Tari pada Minggu, 22 Oktober 2023. Sedangkan topik Kreatifitas Berkarya, Kolaborasi dan Regenerasi Sanggar Tari akan dihadirkan dalam Webinar Bincang Sanggar #Seri 2 pada Minggu, 5 November 2023. Beberapa rangkaian kegiatan Webinar Bincang Sanggar akan diisi oleh Mila Rosinta dari Mila Art Dance, Dayu Ani dari komunitas seni Bumi Bajra, Koreografer Eko Supriyanto dan Hartati, serta maestro tari Indonesia Didik Ninik Thowok.

Berikut adalah daftar lengkap rangkaian kegiatan #GIK1Dekade: Kado untuk Sanggar:

TanggalKeterangan/Kegiatan
22 Oktober 2023  Webinar Bincang Sanggar #1 Topik: Pembuatan Proposal Pertunjukan, Kolaborasi dan Tata Kelola Sanggar Tari
5 November 2023                                Webinar Bincang Sanggar #2 Topik: Kreatifitas Berkarya, Kolaborasi dan Regenerasi Sanggar Tari
23 Oktober  –  12 November 2023Pendaftaran (Pengajuan Proposal)
26 November 2023 Pengumuman 100 besar
3 Desember 2023Pengumuman 20 besar
7 Desember 2023       Presentasi 20 proposal terpilih
10 Desember 2023 Pengumuman 10 pemenang
Januari – Maret 2024Monitoring & Pelaksanaan Program

“Melalui kado #GIK1Dekade: Kado untuk Sanggar ini, kami berkomitmen untuk terus mendukung dan memperjuangkan seni tari Indonesia agar terus bersinar dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya kita. Kami berharap 10 sanggar tari terpilih yang mendapat pembinaan serta dana yang diberikan dapat bermanfaat dalam mengembangkan kegiatan belajar mengajar serta dapat menggali potensi tari tradisional di daerah masing-masing,” tutup Renitasari.

LENONG BETAWI, SINAR NORRAY DAN WANDHA DWIUTARI RAYAKAN HUT DKI JAKARTA KE-496

GayaKeren.idGaleri Indonesia Kaya senantiasa menyuguhkan berbagai pertunjukkan yang menarik bagi penikmat seni di akhir pekan. Hari ini, dalam rangka memeriahkan HUT DKI Jakarta ke-496, Galeri Indonesia Kaya mengajak para penikmat seni menyaksikan sebuah pertunjukkan lenong Betawi bertajuk “Jakartaku Semangatku”yang berkolaborasi dengan Sinar Norray serta Wandha Dwiutari.

“Kolaborasi antara Sinar Norray dan Wandha Dwiutari dalam pertunjukan lenong Betawi dengan alur cerita yang menarik serta sentuhan musik gambang kromong ini, merupakan salah satu upaya kami untuk melestarikan kebudayaan yang ada di Jakarta. Selain menghibur, kegiatan ini juga memberikan pesan dan nilai-nilai kebudayaan Betawi ke hadapan para penikmat seni. Kami harap, pertunjukan lenong Betawi yang menjadi salah satu aset budaya warga Jakarta, dapat terus kita lestarikan. Semoga pertunjukan ini juga dapat menggerakkan generasi muda untuk bisa mengikuti konsistensi serta kecintaan Sinar Norray dalam mempertahankan seni budaya Betawi,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya.

Dalam pertunjukan yang berdurasi kurang lebih 60 menit ini, penikmat seni disuguhkan dengan kisah tentang sebuah sanggar yang kebingungan karena tidak adanya proyek pementasan. Di tengah keputusasaan, datanglah seorang turis, yang diperankan oleh Wandha Dwiutari, yang melihat sanggar dan mengajak para seniman di dalamnya untuk pentas di luar negeri. Auditorium Galeri Indonesia Kaya semakin meriah dengan iringan musik dari gambang kromong serta suara tawa bahagia dari penikmat seni yang semakin menyemarakan perayaan HUT DKI Jakarta.

Sinar Norray merupakan grup lenong yang didirikan oleh Alm. Mpok Nori, seniman Betawi yang telah menjadi salah satu legenda komedi Betawi. Mpok Nori memulai kariernya dalam pentas lenong Betawi bersama sesama seniman Betawi, Bokir. Ia juga tampil di berbagai acara komedi, baik di atas panggung maupun di layar kaca. Sinar Norray mendidik seniman-seniman Betawi, dari penari, pemain lenong, hingga musisi, dan sering tampil di berbagai acara. Sementara itu, Wandha Dwiutari adalah seorang pembawa berita dan juga figur publik yang telah mendapatkan jutaan pengikut di media sosial.

“Melestarikan kebudayaan Betawi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menghadirkan pementasan lenong seperti ini. Kolaborasi bersama Sinar Norray di sore ini merupakan sebuah kesempatan yang amat menyenangkan, karena saya bisa kembali mengeksplorasi kebudayaan Betawi dengan grup lenong legendaris Ibu Kota yang secara konsisten melestarikan budaya Betawi. Semoga kolaborasi kami dapat menghibur, menginspirasi, dan menambah wawasan para penikmat seni tentang kebudayaan Betawi,” ujar Wandha Dwiutari, yang juga None Jakarta Utara 2012.

Mpok Engkar selaku perwakilan dari Sinar Norray mengungkapkan“Diberikan kesempatan untuk kembali tampil ke hadapan para penikmat seni  merupakan pengalaman yang amat menyenangkan. Pertunjukan kali ini merupakan penampilan kami ke 4 di Galeri Indonesia Kaya setelah sebelumnya kami hadir di sini pada tahun 2014, 2015, dan 2017. Senang rasanya melihat antusiasme para penikmat seni yang didominasi oleh generasi muda terhibur dengan kolaborasi kami bersama Wandha Dwiutari dalam rangka merayakan HUT Jakarta. Semoga upaya kami dalam melestarikan dan meregenerasi seniman-seniman Betawi dapat terus terlaksana melalui beragam pementasan yang kami tampilkan.”

Di pekan depan, pada Sabtu (1/07/2023) mendatang, penikmat seni akan diajak untuk menyaksikan  pertunjukan musik “Ada Swara” oleh Jodhokemil yang mengangkat sebuah konsep suara sebagai simbol keberadaan, kehadiran, dan keterlibatan manusia di dunia ini. Jodhokemil adalah kelompok musik kontemporer asal Magelang dimana para personilnya terdiri dari kalangan seniman dan pegiat seni. Nama Jodhokemil diadaptasi dari kearifan lokal yang terkait perhitungan hari dalam masyarakat Jawa. Berangkat dari spirit yang sama, karya-karya Jodhokemil banyak terinspirasi dari pengalaman keseharian dalam lingkungan sosial mereka.

Dalam pementasan “Ada Swara” ini, Jodhokemil akan menampilkan suara yang memberikan identitas dan makna pada pengalaman manusia. Dalam suara, terdapat kekuatan untuk menyampaikan pesan, menginspirasi, dan menyatukan orang dari berbagai latar belakang. Penonton akan diajak Jodhokemil untuk mendengarkan, menghargai, dan meresapi suara-suara di sekitar.