Memberikan Kemudahan Mencari Peluang Usaha Hanya Dari Rumah

GayaKeren.id – Gelaran pameran waralaba dan lisensi The 18th Indonesia Franchise, License and Business Concept Expo and Conference (IFRA) 2020 tahun ini tampil berbeda dengan diadakan secara virtual melalui IFRA Virtual Platform. Pameran ini juga hadir sebagai pameran virtual perdana dengan tajuk ‘IFRA Virtual Expo 2020’ dan berlangsung selama 13 hari, dari 18 September hingga 30 September 2020. Pameran virtual ini diadakan sebagai sarana alternatif untuk mencari peluang bisnis meskipun di rumah saja.

IFRA Virtual Expo 2020 masih bisa dapat diakses melalui IFRA Virtual Platform, dengan melakukan registrasi pada https://ifra-virtualexpo.com/register/visitor/ selama pukul 10:00-18:00 WIB setiap harinya. Kunjungan ke pameran ini tanpa biaya masuk hanya dengan melakukan registrasi pengunjung dapat mengakses fitur-fitur yang disediakan seperti exhibition halls, business meet up, dan marketplace (shop). Sementara itu di fitur Main Stage dan Classroom pengunjung dapat menyimak rekaman 66 business presentation dari masing-masing peserta pameran. Menjelang penutupan IFRA Virtual Expo 2020 pengunjung masih berkesempatan untuk mencari dan mendapatkan peluang bisnis dari 60 peserta pameran yang ada.

Meskipun diadakan secara virtual, namun tidak mengurangi interaksi antara pengunjung dan peserta pameran. Pengunjung pameran dapat memanfaatkan fitur live chat di exhibition halls untuk menanyakan lebih lanjut paket investasi yang ditawarkan. Apabila ingin membahas lebih lanjut, maka dapat dijadwalkan business matching untuk dapat berbincang melalui Zoom. Para peserta pameran ini menampilkan brochure, company info, investment package, foto dan video di masing-masing virtual booth. Pengunjung juga bisa mengunduh paket investasi yang ditawarkan. Di IFRA Virtual Expo 2020 tersedia berbagai macam merek dan industri. Kategori industri yang tersedia antara lain food and beverages, pharmacy, water refill, laundry and services, tour and travel, retail mini market, delivery service, digital marketing, fintech, property, education center, dan beauty, health, and spa.  Banyaknya ragam jenis bisnis yang tersedia di IFRA Virtual Expo 2020 membuka peluang-peluang bisnis yang unik dan menarik yang mendapatkan tempat di pasaran saat ini.

“Industri waralaba dan lisensi ini merupakan bisnis yang menarik dan unik. Jenis bisnisnya pun beragam dan unik-unik yang dapat membuka peluang usaha. Keunikan inilah yang dapat bertahan di masa krisis seperti ini. Beberapa bisnis waralaba juga membuktikan bahwa mereka masih bisa bertahan meskipun di masa pandemi ini. Apalagi usaha waralaba ini juga mengangkat produk lokal yang dapat membangkitkan domestic consumption dan domestic demand untuk menumbuhkan kembali perekonomian Indonesia,” ujar Anang Sukandar, Ketua Umum AFI.

Bagi pengunjung yang masih ragu dan bingung mengenai memilih bisnis waralaba dan lisensi mana untuk berinvestasi, dapat melihat 66 business presentation di Main Stage. Para peserta pameran mempresentasikan masing-masing mereknya secara mendetail mulai dari latar belakang, operasional, paket dan skema investasi yang ditawarkan. Tersedia juga fitur Meet The Experts yang memfasilitasi pengunjung untuk bertanya dan berkonsultasi langsung dengan para ahli dan konsultan bisnis, dengan melakukan chat via website atau Whatsapp. Tidak hanya sampai di situ, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia yang mendukung pameran ini juga hadir di exhibition halls dengan booth Klinik Bisnis Kemendag yang merupakan forum bagi pengunjung atau peserta pameran untuk menanyakan kebijakan waralaba. Pengunjung dapat mengunduh infografis peraturan waralaba untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kebijakan waralaba. Pengunjung juga dapat melakukan chat apabila ingin bertanya lebih lanjut.

“Pameran ini menghadirkan segala informasi mengenai lisensi dan waralaba. Bagi para pengunjung yang baru memulai bisnis tidak perlu ragu karena di sini kami siap membantu dan membimbing calon pelaku usaha untuk segera memulai usahanya. Kesempatan ini perlu dimanfaatkan untuk mencari inspirasi bibit-bibit bisnis baru. Kami mengadakan pameran ini sebagai wadah untuk memfasilitasi para pelaku usaha dan calon pelaku usaha untuk bisa bekerja sama. Kami harapkan baik pengunjung maupun peserta pameran dapat memanfaatkan momentum ini sebaik dan semaksimal mungkin untuk mencari peluang atau opportunity di industri lisensi atau waralaba baru atau menggunakan peluang-peluang usaha yang ada  untuk bersama-sama membantu memulihkan ekonomi nasional,” ujar Susanty Widjaya, CFE., Ketua Umum ASENSI.

Info dan pengetahuan mengenai strategi bisnis juga dapat disaksikan pengunjung di fitur Classroom. Tersedia topik-topik seminar bisnis menarik mulai dari pemula, pelaku usaha, hingga pensiunan dari para konsultan bisnis yang sesuai ahlinya. Tidak hanya mengenai info produk dan usaha, pengunjung juga dapat berbelanja produk-produk dari para peserta pameran di fitur Shop dengan harga khusus selama pameran berlangsung. Beragam fitur dan informasi yang dihadirkan di IFRA Virtual Expo 2020 menjadikan pameran ini memberikan paket lengkap mengenai industri lisensi dan waralaba.

“Kami selaku penyelenggara menghadirkan pameran ini sebagai kontribusi kami untuk turut serta membantu pemulihan ekonomi nasional. Selain itu kami juga membantu program pemerintah dalam masa PSBB ini untuk menghadirkan pameran secara virtual sehingga pengunjung dapat mengakses pameran meskipun di rumah saja. Fitur-fitur yang kami hadirkan memberikan kemudahan bagi pengunjung dalam mencari informasi dan peluang usaha di mana saja. Kami harapkan melalui pameran ini, baik pengunjung maupun peserta pameran bisa mendapatkan pengalaman yang unik serta juga peluang usaha yang menarik,” tutup Hendra Noor Saleh, Presiden Direktur Dyandra Promosindo.

IFRA, Konferensi Daring Membagikan Kiat dan Strategi Bisnis di Masa Pandemi

GayaKeren.id – Salah satu rangkaian kegiatan The 18th Indonesia Franchise, License and Business Concept Expo and Conference (IFRA) 2020 yaitu Online Conference IFRA 2020 telah sukses diselenggarakan pada tanggal 28-29 Agustus 2020 lalu. Online conference ini dihadiri oleh ratusan peserta melalui Zoom webinar dan telah menghadirkan belasan pembicara baik dari pemerintahan, konsultan, maupun pengusaha. Online Conference 2020 merupakan hasil kerjasama dari Dyandra Promosindo dengan Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) dan Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI). Online Conference IFRA 2020 juga mendapat dukungan sponsor dari Foodpedia dan Dokter Mobil, serta didukung oleh SMESCO Indonesia.

IFRA Online Conference 2020 dibuka oleh kata sambutan dari Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Agus Suparmanto, yang dibacakan oleh Syailendra selaku Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Dalam sambutannya beliau tetap optimis terhadap pemulihan ekonomi nasional meskipun dalam situasi global yang sedang tidak menentu dan upaya pemulihan ekonomi harus tetap digiatkan. Upaya-upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan meningkatkan kerjasama dan melakukan inovasi. Kementerian Perdagangan juga mencatat adanya surplus kegiatan perdagangan sebesar US$ 5,5 miliar di kuartal kedua tahun 2020. Sehingga dengan ini pemerintah berharap ada pertumbuhan ekonomi ke arah positif di kuartal ketiga nanti.  Sebagai penutup, beliau juga mengapresiasi ketangguhan pengusaha lokal yang tetap optimis dalam menjalankan kegiatan usahanya dan melakukan terobosan-terobosan untuk tetap memberikan yang terbaik bagi para pelanggan.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga mengungkapkan rencananya untuk mendukung industri waralaba, lisensi, dan UMKM melalui ekosistem ekonomi kreatif pada Government Session di hari kedua (29/8). Menurut Muhammad Neil El Himam selaku Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, ekosistem ekonomi kreatif ini diharapkan dapat diterapkan pada pelaku usaha untuk memberikan nilai tambah pada produknya sehingga berdaya saing tinggi, mudah diakses, dan terlindungi secara hukum.

Dukungan serupa juga diberikan oleh Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah melalui Leonard Theosabrata selaku Direktur Utama SMESCO Indonesia pada sesi yang sama. Menurut Leonard, bisnis waralaba dan lisensi sangat cocok di usaha ultra mikro dan mikro untuk pemulihan ekonomi nasional, “Saya melihat ada potensi yang besar dari usaha ultra mikro dan mikro yang dapat dikonsolidasi dengan franchise. Melalui franchise, suatu bisnis dapat diduplikasi dengan sumber daya yang dapat dijangkau, tersedia dimana-mana dan bisa memberikan kesempatan berbisnis. Saya harap orang-orang yang sedang pivot atau shifting bisnissaat ini juga dapat melihat business opportunity di ranah intellectual property atau lisensi. Semangat koperasi, semangat sinergi kolaborasi dan pemberdayaan hadir di ranah ini”. Lebih lanjut industri UMKM juga harus saling bergandengan tangan dan saling bekerjasama satu sama lain, apalagi di tengah masa pandemi ini dimana semua lini bisnis sedang mencoba bertahan.

 

IFRA 2020, Siap Diselenggarakan Secara Virtual

GayaKeren.id – IFRA 2020 Virtual Expo perdana akan diselenggarakan pada tanggal 18 – 20 September 2020 melalui IFRA Virtual Platform. Pameran yang awalnya akan diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) ini akan berubah menjadi pameran virtual mengikuti panduan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Masa Transisi yang kembali diperpanjang. Melalui pameran virtual ini, pengunjung tetap dapat berinteraksi dengan peserta pameran melalui platform yang telah disediakan. Pameran virtual ini merupakan platform yang efektif dan efisien bagi para pelaku usaha, franchisor, licensor untuk bertemu dengan calon franchisee dan licensee yang potensial. Melalui pameran virtual ini pengunjung dapat mengakses pameran IFRA dengan waktu dan tempat yang fleksibel, bahkan dapat juga diakses melalui smartphone. Pengunjung juga berkesempatan untuk live chat dengan peserta pameran dan dapat juga menjadwalkan business matching. Selain itu dari sisi peserta pameran juga mendapatkan kelebihan dengan kemudahan dan fleksibilitas dalam mengakses virtual booth, jangkauan potential business target lebih luas, mendapatkan fitur business matching, fitur live/private chat, slot untuk presentasi bisnis, product catalogue/paket investasi, company profile, dan video display.

Selain fitur-fitur tersebut, IFRA Virtual Expo juga telah menyiapkan ragam acara pendukung secara virtual. Diantaranya adalah virtual business matching, virtual celebpreneur talkshow, interactive quiz, lucky draw, stage performance, virtual retirees seminar, dan IFRA Awards. IFRA Virtual Expo dapat diakses dengan HTM sebesar Rp 20.000 untuk satu hari dan Rp 50.000 untuk tiga hari.

“IFRA siap menghadirkan sesuatu yang baru, sesuatu yang dapat mengakomodir semua stakeholders dan dapat bertemu dalam satu platform. Pameran yang biasa bertatap muka langsung secara offline sekarang bisa bertemu melalui virtual, yang tentunya tanpa mengurangi interaksi antara pengunjung dan peserta pameran. Inilah yang dinamakan adanya new product development, adanya penyesuaian dan pengembangan produk usaha dalam beradaptasi dan menyesuaikan situasi terkini. Hal ini yang coba kami terapkan di IFRA dan industri lisensi dan waralaba pada umumnya,” jelas Anang Sukandar, Ketua Umum AFI.

Selain IFRA Online Conference dan Virtual Expo, IFRA sudah menyiapkan rangkaian acara hingga tahun 2021 mendatang. Di bulan Oktober 2020, IFRA akan turut meramaikan gelaran Dyandra New Adventure (DNA) dengan menghadirkan mini pavilion dengan unit-unit usaha pilihan. DNA merupakan pameran terbaru dari Dyandra Promosindo dengan mengsinergikan beberapa industri yang berbeda dalam satu payung event bersama. DNA akan hadir pada tanggal 2 – 4 Oktober 2020 di JIExpo, Kemayoran. Puncaknya, IFRA akan kembali hadir secara offline di Jakarta Convention Center (JCC) pada tanggal 8 – 11 Juli 2021. Ini akan menjadi pameran lisensi dan waralaba terbesar dengan menggunakan tiga hall di JCC.

“Kami selaku penyelenggara sangat bersemangat melihat geliat optimisme dari para penggiat bisnis lisensi dan waralaba sehingga kami telah menyiapkan rangkaian acara IFRA hingga tahun depan. Kami juga dengan bangga akan menghadirkan IFRA 2020 Virtual Expo yang merupakan pameran perdana kami yang dilaksanakan secara online. Event ini memacu kreativitas kami untuk dapat menghadirkan new experience bagi para pengunjung yang berpartisipasi di pameran virtual. Adanya pameran virtual ini juga membuka jangkauan pameran tanpa batas wilayah dimana orang di berbagai belahan dunia dapat “berkunjung” di pameran ini. Hal ini sejalan dengan visi IFRA yang ingin mendorong pelaku usaha lokal dapat menembus pasar global,” terang Hendra Noor Saleh, Presiden Direktur Dyandra Promosindo.

IFRA 2020 tidak hanya hadir melalui Virtual Expo tapi juga IFRA Online Conference yang akan diadakan pada tanggal 28 – 29 Agustus 2020 melalui Zoom. Online Conference ini akan mengangkat tema “Strengthening Entrepreneurship and SME Economy Through Licensing and Franchising” sudah menyiapkan sejumlah pembicara dari berbagai kalangan seperti perwakilan pemerintah, asosiasi, konsultan, pengusaha hingga musisi. Beberapa pembicara yang sudah konfirmasi antara lain Leonard Theosabrata, Direktur Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah; Albert Kong, CEO Asia Franchise and Business Opportunities Magazine; Chandra Darusman, Musisi dan Dewan Penasihat Asosiasi Lisensi Indonesia; Chico Hindarto, Ketua Wahana Musik Indonesia (WAMI); Christopher Sebastian, CEO Makko Group; Donny Pramono, Founder dan CEO Sour Sally Group; Hendy Setiono, CEO Baba Rafi Enterprise; dan Dr. Mulya Amri, Direktur Riset Katadata Insight Center. IFRA Online Conference 2020 juga turut mengundang Agus Suparmanto, Menteri Perdagangan Republik Indonesia; Wishnutama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia; dan Dr. Freddy Harris, ACCS., Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

“Kami hadirkan Online Conference dan Virtual Expo ini untuk memberikan wawasan dan pengetahuan kepada pelaku usaha dan masyarakat pada umumnya. Diharapkan dengan adanya event ini dapat memancing kreativitas pelaku usaha untuk mulai berpikir kreatif dalam mengembangkan produknya agar bisa bertahan dalam situasi ini. Begitu juga dengan masyarakat yang setelah memahami seluk-beluk dunia lisensi dan waralaba dapat memulai mewujudkan bisnisnya. Kami sediakan paket lengkap, mulai dari teorinya di Online Conference hingga praktiknya di Virtual Expo untuk mulai bertransaksi bisnis. Kami kira ini kesempatan yang perlu dimanfaatkan untuk mencari peluang usaha post-pandemic. Apalagi kehadiran pemerintah pada event ini juga merupakan wujud dukungan dari pemerintah agar pemerintah dan pelaku usaha dapat bersinergi bersama untuk membantu pertumbuhan perekonomian nasional,” tutup Susanty Widjaja CFE, Ketua Umum ASENSI.

 

Mempersiapkan Strategi dan Inovasi Bisnis di Konferensi Daring dan Pameran IFRA

GayaKeren.id – Untuk mempersiapkan bisnis di tengah dan pasca pandemi, International Franchise, License and Business Concept Expo & Conference (IFRA) 2020 akan mengadakan konferensi daring (online conference) yang bertemakan “Strengthening Entrepreneurship & SME Economy Through Licensing and Franchising” pada tanggal 28 – 29 Agustus 2020 mendatang. Konferensi daring ini akan menghadirkan para pembicara dari konsultan, ahli bisnis, hingga pemerintahan untuk saling berbagi informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan industri lisensi dan waralaba dan strategi inovasi bisnis di tengah situasi saat ini.

Anang Sukandar, Ketua Umum Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), menjelaskan bahwa konferensi ini merupakan bentuk kontribusi IFRA untuk membangkitkan kembali bisnis waralaba pasca pandemi, “Melalui pengelolaan key factors usaha yg benar di tengah situasi saat ini, pelaku usaha perlu melakukan new product development ataupun new business development untuk beradaptasi terhadap situasi. Maka dari itu, kami mengadakan online conference ini untuk saling berbagi informasi agar para pelaku bisnis mendapatkan wawasan agar bisa menyesuaikan bisnisnya dengan kondisi saat ini. Sehingga diharapkan secara tidak langsung ekonomi juga perlahan dapat bangkit kembali”.

Konferensi IFRA ini akan menghadirkan beberapa sesi, diantaranya Regulations Session, Customer Trends Session, Business Innovation Session, License Session, Financing, Marketing Outlook, Trend Session dan Minister Forum for Indonesia Licensing. Sesi-sesi ini akan membahas secara komprehensif berbagai bidang yang melingkupi bisnis waralaba dan lisensi serta usaha kecil dan menengah. Konferensi ini tidak hanya membahas mengenai bisnis waralaba dan lisensi dari sisi pelaku usaha tapi juga dari sisi pemerintah. Hal ini bertujuan agar adanya sinergi dan penyelarasan kebijakan dari pemerintah dan pelaku usaha untuk peningkatan ekonomi Indonesia.

Konferensi IFRA 2020 ini dibuka untuk umum dengan melakukan registrasi di situs IFRA. Peserta yang sudah melakukan registrasi akan mendapatkan konfirmasi melalui emai yang berisikan access link atau code untuk masuk ke webinar. Satu access code hanya berlaku untuk satu partisipan. Jadwal lengkap dan konfirmasi pembicara secara berkala dapat dilihat melalui situs IFRA www.ifra-indonesia.com.

Pameran IFRA ke-18 Siap Hadir Dengan Jadwal Baru

Pameran IFRA 2020 yang sedianya diadakan pada tanggal 3 – 5 Juli 2020 lalu melakukan penjadwalan ulang penyelenggaraan pameran karena masa transisi kenormalan baru. IFRA 2020 siap hadir pada tanggal 18 – 20 September 2020 mendatang, masih bertempat di Jakarta Convention Center. Di jadwal baru ini diharapkan situasi pandemi sudah semakin kondusif dan perlahan bisa mengadakan pameran dengan protokol kesehatan ‘new normal’. Pameran dan konferensi lisensi dan waralaba kerjasama antara Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) dan Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI) dengan Dyandra Promosindo ini, pada tahun ini mengusung tema “Strengthening Entrepreneurship and SME Economy Through Licensing and Franchising”. IFRA mengajak memperkuat kembali wirausaha dan perekonomian usaha kecil menengah melalui lisensi dan waralaba. IFRA juga diharapkan dapat membuka potensi bisnis baru yang dapat melahirkan pelaku bisnis baru dan penciptaan lapangan pekerjaan baru demi memulihkan roda perekonomian nasional.

“Dyandra Promosindo selaku professional exhibition organizer dan penyelenggara IFRA selalu beradaptasi dengan situasi terkini dan menyesuaikannya dengan pameran-pameran kami. Kami sudah menyiapkan protokol ‘new normal’ yang akan diterapkan di pameran IFRA nanti. Kami berharap di jadwal IFRA yang baru ini sudah ada titik terang dari pemerintah sehingga masyarakat dapat berpartisipasi di IFRA 2020. Karena IFRA 2020 hadir sebagai jembatan untuk membuka dunia lisensi dan waralaba dan bisa menjadi salah satu pilihan untuk investasi bisnis karena bisnis ini bisa masuk dengan cepat dan lebih mudah ke pasar sehingga masih potensial dijalankan setelah pandemi berakhir.” terang Hendra Noor Saleh, Presiden Direktur Dyandra Promosindo.

Banyak peluang bisnis baru tercipta melalui industri waralaba dan lisensi. Bisnis waralaba juga dapat menjadi jalan pertama bagi para calon pelaku usaha untuk memulai bisnis. Dengan adanya IFRA ini, diharapkan dapat mengajak masyarakat dan para pelaku untuk berpartisipasi dalam bisnis lisensi dan waralaba untuk menggiatkan perekonomian negara terutama post-pandemic. IFRA juga berharap bisa turut mendorong pelaku-pelaku bisnis lisensi dan waralaba untuk semakin mengembangkan bisnisnya agar dapat bersaing di pasar global.

 

 

International Franchise, License & Business Concept Expo & Conference (IFRA) 2020 Ditunda Mengikuti Masa Transisi Kenormalan Baru

GayaKeren.idPameran lisensi dan waralaba, International Franchise, License & Business Concept Expo & Conference (IFRA) 2020 memutuskan untuk menunda penyelenggaraan pameran, yang sedianya akan dilaksanakan pada tanggal 3-5 Juli 2020 mendatang di Jakarta Convention Center. Penundaan ini diputuskan karena belum adanya arahan atau kebijakan dari pemerintah untuk menyelenggarakan kegiatan berkumpul skala besar dalam bulan-bulan depan. Keputusan ini juga diambil untuk antisipasi pandemi Covid-19 yang sedang dalam masa transisi kenormalan baru (new normal). Pameran IFRA sudah diselenggarakan selama 17 kali, kerjasama dari Dyandra Promosindo dengan Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) dan Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI).

“Mencermati perkembangan terkini secara lebih seksama, khususnya dampak Covid-19 pandemic, kami berpandangan kepentingan kesehatan di atas segala – galanya. Dengan berat hati, kami sampaikan untuk menunda penyelenggaraan IFRA 2020. Kami percaya semua calon peserta pameran dan stakeholders lainnya dapat memahami dan memaklumi atas penundaan penyelenggaraan pameran tersebut yang diakibatkan situasi yang bersifat force majeure,” terang Anang Sukandar, Ketua Umum Asosiasi Franchise Indonesia (AFI).

Penundaan penyelenggaraan pameran IFRA 2020 diharapkan tidak menyurutkan semangat para calon pebisnis maupun pelaku usaha untuk menjalankan usahanya. IFRA 2020 masih dipercaya menjadi pembuka jalan dan kesempatan untuk masyarakat menjalankan wirausaha. IFRA hadir sebagai jembatan untuk membuka dunia lisensi dan waralaba menjadi pasar yang tepat untuk menemukan peluang bisnis baru. Bisnis lisensi dan waralaba ini dianggap mudah untuk masuk ke pasar sehingga masih potensial dijalankan di masa pandemi ini.

Pameran IFRA nantinya akan diselenggarakan dengan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku. Sampai saat ini dari pihak penyelenggara masih mengikuti ketentuan dari pemerintah dalam mengadakan kegiatan berkumpul dalam skala masif terutama terkait dengan izin keramaian.

Kesehatan para pengunjung dan exhibitors merupakan hal yang terpenting. Kami juga tidak ingin berseberangan dengan kebijakan pemerintah sehingga masih melihat situasi dan kondisi ke depannya. Dari pihak penyelenggara tetap berusaha untuk mempersiapkan pameran IFRA dengan baik dan maksimal, mengikuti protokol kesehatan yang berlaku. Maka dari itu, mari kita sama-sama optimis dan semangat untuk terus berkontribusi dalam memajukan industri ini,” ucap Hendra Noor Saleh, Presiden Direktur Dyandra Promosindo.

International Franchise, License & Business Concept Expo & Conference (IFRA) Persiapkan Bisnis Dalam Menghadapi Kenormalan Baru

GayaKeren.id – Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kini memasuki fase transisi selama bulan Juni. Pemerintah juga tengah menyiapkan protokol aktivitas masyarakat dalam menjalani new normal atau kenormalan baru di tengah pandemi Covid-19 yang akan diterapkan usai PSBB berakhir. Menghadapi kenormalan baru, para pelaku usaha masih optimis bahwa ekonomi Indonesia akan membaik, apalagi di industri lisensi dan waralaba yang masih terbuka peluang usahanya. Adanya kenormalan baru membuat pelaku usaha perlu untuk mengubah model bisnisnya disesuaikan dengan kondisi saat ini. Pameran International Franchise, License, and Business Concept Expo & Conference (IFRA) juga bersiap diri menghadapi kenormalan baru pada saat penyelenggaraan pameran mendatang.

Anang Sukandar, Ketua Umum Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), menuturkan bahwa masih ada pergerakan ekonomi dalam bisnis waralaba dan perlu adanya pengembangan produk atau bisnis baru untuk bertahan di situasi saat ini, “Para pelaku bisnis yang sedang mengalami hambatan perlu melakukan new business atau new product development. Perlu untuk mempelajari product development agar bisa beradaptasi di segala situasi,” ujarnya. Lanjutnya, model bisnis waralaba mempunyai keunggulan dan keunikan tersendiri yang dapat bertahan dan berkelanjutan (sustainability) dalam menghadapi kenormalan baru. “Dalam menghadapi new normal, pelaku bisnis perlu menyesuaikan dengan situasi karena adanya perubahan consumer behavior. Misalnya menyesuaikan dari sisi promosi atau operasionalnya,” tutup Anang.

Pengembangan produk baru ini juga dijelaskan oleh Pietra Sarosa dari Sarosa Consulting, di sela webinar IFRA hari kedua (22/5) lalu, bahwa setelah pandemi adanya perubahan tren perilaku konsumen sehingga para pelaku bisnis perlu beradaptasi dan melakukan perubahan model bisnis. Pietra juga membagikan kiat bertahan setelah pandemi antara lain melakukan efisiensi, mengubah dan/atau menyesuaikan model bisnis, menambah produk baru, dan memperkuat positioning.  Melihat peluang dalam setiap situasi dan menyesuaikannya dengan bisnis dapat membuat bisnis mampu bertahan bahkan meningkat.

“Saya meyakini bahwa dalam setiap krisis selalu ada opportunity (kesempatan atau peluang). Jadi sebagai pelaku usaha, kita harus tetap semangat dan tetap berusaha bertahan. Kita harus bisa bangkit dari kesulitan akibat wabah pandemi Covid-19 ini dan kita juga harus jeli melihat peluang yang ada yang masih atau mungkin bisa kita jalankan atau kita coba untuk meningkatkan sales atau menambah cash in kita. Sebagai pelaku bisnis kita masih optimis bahwa ekonomi akan tumbuh. Kita juga sebagai pelaku usaha masih optimis bahwa situasi dan kondisi akan berangsur normal sehingga kita perlu persiapan untuk recovery. Bagaimana kita sebagai pelaku bisnis melakukan shifting model bisnisnya untuk menyesuaikan dengan kondisi saat ini atau mencari bisnis baru dengan menjalankan new normal dengan panduan yang sewajarnya dipatuhi tentunya,” ujar Susanty Widjaya CFE, Ketua Umum Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI).

Pameran dan konferensi lisensi dan waralaba kerjasama antara AFI dan ASENSI dengan Dyandra Promosindo ini, pada tahun ini mengusung tema “Connect Your Business to The License & Franchise Global Market”. IFRA membuka potensi bisnis baru, yaitu arena-arena penunjang bisnis waralaba, seperti arena baru untuk lisensi, arena peralatan rumah tangga, hingga arena peralatan pendukung waralaba.

Melihat perkembangan dari situasi ‘new normal’, IFRA akan dilaksanakan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku. “Sejauh ini kami masih mengikuti perkembangan kebijakan dari pemerintah. Jika IFRA tetap dilaksanakan tentunya akan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku seperti penyediaan hand sanitizer dan tempat cuci tangan, crowd management dengan pembatasan jumlah pengunjung, dan penjualan tiket masuk secara online. IFRA diharapkan dapat menjadi salah satu wadah untuk berkontribusi dalam pemulihan ekonomi bangsa, karena IFRA membuka banyak peluang bisnis mulai dari business opportunity, franchise hingga lisensi merek dan juga melahirkan banyaknya entrepreneur baru yang tentunya juga akan membuka banyaknya lapangan pekerjaan baru,” ucap Hendra Noor Saleh, Presiden Direktur Dyandra Promosindo.