JICAF 2024 Hadirkan Wedha, Kreator Gaya WPAP dan Visual Karakter “Lupus”

GayaKeren.id – Setelah menuai sukses tahun lalu, Jakarta Illustration & Creative Arts Fair (JICAF) kembali digelar tahun 2024 ini. Acara ini menjadi penampilan pertama Wedha, pencipta WPAP yang ikonik dan ilustrator LUPUS, akan muncul pertama kali di depan publik setelah 15 tahun. ⁠Ilustrator yang mendapat julukan “Bapak Ilustrasi Indonesia” ini akan memamerkan karya-karya ikoniknya. Pengunjung bisa mendapatkan produk eksklusif dari Wedha dalam bentuk art prints hingga T-shirt. ⁠JICAF 2024 digelar tanggal 19 September hingga 6 Oktober di The Space Senayan City, Jalan Asia Afrika, Jakarta Selatan.

Melanjutkan tradisi gelaran sebelumnya, JICAF akan kembali menampilkan karya-karya 100 seniman grafis dari Indonesia dan mancanegara. Selain memamerkan, karya-karya itu juga akan dijual dan bisa didapatkan langsung oleh pengunjung selama acara ini berlangsung. Pengunjung juga bisa berinteraksi langsung dengan perupa lewat sederet program talkshow dan in-booth signing yang diadakan bergantian tiap harinya.

Untuk melanjutkan tradisi dan misinya, JICAF secara konsisten menghadirkan sosok illustrator legendaris Indonesia setiap tahunnya. Jika tahun lalu yang diangkat adalah sosok Pinot, tahun ini giliran Wedha Abdul Rasyid yang dihadirkan. Di era awal ’90-an, sebagai illustrator di Majalah HAI, Wedha menciptakan gaya gambar yang merupakan gabungan gaya kubisme dan pop art. Muncul secara rutin setiap minggunya di Majalah HAI, gaya gambar ini banyak disukai dan menginspirasi sejumlah illustrator generasi baru, sehingga kemudian ditahbiskan menjadi makom/aliran baru di dunia ilustrasi.  Hingga saat ini, aliran itu dikenal sebagai Wedha’s Pop Art Portrait (WPAP).

Selain menciptakan WPAP, Wedha juga dikenal sebagai pencipta visualisasi Lupus, sesosok karakter rekaan Hilman Hariwijaya, yang sebelum muncul di novel, layar lebar, serta TV, telah lebih dulu muncul sebagai cerita episodik mingguan di Majalah HAI era akhir ’80 hingga ’90-an. Wedha adalah sosok yang secara pas membuat ilustrasi karakter yang dikenal cuek, konyol, kadang jahil tapi baik hati itu, lengkap dengan jambul, balon permen karet, seragam sekolah, dan tas selempang berinisial huruf kanji. Visualisasi karakter dan logo Lupus sempat begitu populer di kalangan gen X dan milenial awal, seiring dengan popularitas ceritanya. Sedemikian populer dan ikoniknya ilustrasi Wedha, hingga dari siluetnya saja orang sudah bisa mengenali karakter itu.

Sejak pensiun dari HAI pada tahun 2008, kemunculan Wedha di JICAF 2024 ini merupakan pertama kalinya ia kembali di mata publik. Selama ini dalam skala terbatas, ia rutin berinteraksi dengan anggota komunitas WPAP yang tersebar hingga mancanegara. Begitulah caranya saat ini untuk terus menebar inspirasi.

Tanggal 5 Oktober kamu berkesempatan untuk bisa bertemu langsung dengan Wedha di JICAF 2024. Karya-karya Wedha dalam bentuk art prints hingga T-shirts bisa didapatkan secara eksklusif oleh pengunjung JICAF 2024.

.

JICAF 2024: Kreativitas Tanpa Batas. Melting Pot Seni Kreatif Dan Ilustrasi

GayaKeren.idJakarta Illustration & Creative Arts Fair (JICAF) kembali digelar dengan menghadirkan perayaan seni kreatif dan visual yang lebih dekat dengan semua orang. Dengan tema “Chaotic City”, JICAF 2024 membawa energi dan dinamika kehidupan perkotaan ke dalam dunia seni kreatif. Program ini juga menjadi perayaan global yang merayakan keberagaman seni dan inovasi kreatif dengan hadirnya lebih dari 100 talenta lokal dan internasional dari 20 negara, termasuk di dalamnya Bapak Pop Art Indonesia, Wedha Abdul Rasyid, Sundae Kids, Mojoko, Pinot, Tutu, Ykha Amelz, Muklay, Machine56, dan masih banyak lagi.

Dibuka sejak 19 September hingga 6 Oktober 2024, di The Space, Senayan City Jakarta, JICAF 2024 akan berubah menjadi pusat kreativitas yang hidup dan dinamis. Menyajikan pameran karya seni, art market, workshop interaktif, dan diskusi yang menggugah inspirasi, JICAF membuka pintu bagi seniman, kolektor, pecinta seni, dan semua kalangan masyarakat untuk terlibat dan merayakan dunia kreatif secara langsung. Dengan tetap mengusung tradisi awal dan konsep unik Supermarket for Artworks, dimana pengunjung dapat lebih mudah mengakses karya seni, menjadikan JICAF sebuah ruang inklusif bagi siapa saja yang ingin mengeksplorasi kreativitas tanpa batas. 

Seperti yang diungkapkan oleh Sunny Gho, Fair Director JICAF, “Kami sangat bersemangat membawa kembali JICAF tahun ini dengan program yang lebih seru dan beragam. Tujuan kami menggelar JICAF untuk merayakan para seniman visual terutama ilustrator dan desainer mainan dengan memberikan mereka platform untuk berpameran sekaligus menjual karya mereka langsung ke calon kolektor, serta membangun komunitas kreatif yang inklusif dan dinamis. Selain itu, kami juga ingin menghadirkan sebuah melting pot yang bisa mempertemukan semua kalangan, baik seniman, kolektor, pecinta seni, hingga masyarakat umum yang ingin mengenal lebih dekat tentang dunia seni kreatif dan ilustrasi,” tambahnya.

Ditemui di tempat yang sama Bapak Ahmad Mahendra selaku Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menjelaskan, “Partisipasi kami melalui Indonesia Heritage Agency di JICAF 2024 merupakan wujud nyata komitmen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam melestarikan dan memajukan kekayaan warisan budaya Indonesia di dunia seni kreatif. JICAF menjadi platform penting bagi seniman dan kreatif muda untuk menggali inspirasi dari akar budaya kita, sambil menjembatani masa lalu dan masa depan dalam karya-karya seni yang inovatif. Kami berharap acara ini dapat terus mendorong generasi muda untuk memahami dan menghargai kekayaan budaya Indonesia di tengah arus perubahan global.”

Tidak hanya membawa energi baru, JICAF juga senantiasa menghadirkan ikon dan legenda seni grafis Indonesia yang telah memberikan kontribusi besar dalam dunia seni kreatif. Tahun ini ditandai dengan hadirnya Wedha Abdul Rasyid, yang dikenal sebagai Bapak Pop Art Indonesia. Sebagai pencipta aliran WPAP (Wedha’s Pop Art Portrait), Wedha telah menginspirasi generasi seniman muda dengan karya-karya visualnya yang khas dan penuh warna.

“Bagi saya, ajang semacam JICAF ini memang sudah waktu dan semestinya diadakan. Sebab saya melihat ada kebutuhan akan adanya sebuah ajang di mana para perupa ilustrasi ini bisa langsung berinteraksi dengan publik. Sebagai illustrator, selama ini saya kebanyakan berkarya di belakang layar tanpa tahu bagaimana persisnya karya-karya saya diterima oleh publik. Nah, ajang seperti JICAF ini memungkinkan saya untuk itu. Itu sebabnya, saya merasa senang masih diajak serta dalam ajang kali ini,’ ungkap Wedha.

“Selain bisa menjadi ajang kumpul perupa dan audiensnya, saya berharap adanya JICAF ini bisa  menginspirasi calon-calon perupa ilustrasi generasi baru. Serta makin membuka mata lebih banyak pihak bahwa ilustrasi juga adalah salah satu cabang seni rupa yang punya nilai, baik nilai seni maupun ekonomi, yang tidak kalah dengan cabang seni rupa lainnya,” tambahnya lagi.

Dari deretan line-up internasional, Sundae Kids menjadi salah satu nama yang paling disorot. Duo ilustrator berbasis di Bangkok ini dikenal dengan gaya visual khas dan narasi emosional yang menyentuh dalam setiap karyanya. Kehadiran Sundae Kids di JICAF 2024 memperkaya keberagaman seni ilustrasi, membawa perspektif baru yang segar dan relevan bagi audiens global. Partisipasi mereka semakin menegaskan posisi JICAF juga sebagai melting pot bagi seniman kreatif dari seluruh dunia.

Sejalan dengan komitmennya untuk membuka peluang bagi para seniman dari seluruh dunia, JICAF 2024 sebelumnya telah melakukan proses Open Call yang berhasil menarik perhatian seniman dari berbagai negara. Dengan lebih dari 540 submission yang diterima dari 20 negara, proses seleksi tahun ini semakin kompetitif. Kurator JICAF, Arie Dagienkz menyampaikan bahwa kualitas karya yang diterima mencerminkan keberagaman dan kekuatan seni ilustrasi di tingkat global.

“JICAF 2024 memberikan ruang yang sangat istimewa bagi para seniman lokal maupun internasional untuk menampilkan karya mereka kepada audiens yang lebih luas. Dengan kurasi yang mendalam, kami menghadirkan karya-karya yang tidak hanya inovatif dan kreatif, tetapi juga memiliki cerita dan makna yang kuat. Harapan kami, melalui JICAF, para seniman dapat semakin dikenal, diapresiasi, dan terhubung dengan kolektor, pencinta seni, maupun masyarakat umum. Ini adalah kesempatan besar bagi dunia seni kreatif untuk terus berkembang di Jakarta dan di kancah global,” ungkap Arie.

Penyelenggaraan JICAF 2024 turut didukung PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sebagai Official Bank Partner. BCA mempermudah nasabah yang hadir di JICAF 2024 untuk mendapatkan beragam promo serta penawaran menarik, seperti Promo Bayar 1 Dapat 2 Membership untuk tiket masuk, Diskon 10% untuk VIP Membership, Cicilan BCA 0%, hingga Voucher Belanja Rp50 ribu untuk pembelian berbagai produk di JICAF 2024..

Senior Vice President BCA, Norisa Saifuddin, mengatakan, “BCA senang dapat berpartisipasi dalam JICAF 2024. Kami percaya kegiatan ini lebih dari sebuah pameran seni, tetapi juga perayaan kreativitas, pasar ide, dan tempat berkumpulnya semua kalangan mulai dari seniman, kolektor, pecinta seni, hingga individu yang ingin mengenal lebih dekat seni visual dan kreatif. Melalui beragam program promo yang BCA tawarkan, kami harap dapat memberikan manfaat lebih bagi para pecinta seni kreatif di Indonesia.”

Adapun tiket JICAF 2024 tersedia mulai dari Rp 75.000 untuk hari biasa (Weekdays Membership), Rp 85.000 untuk akhir pekan (Weekends Membership), dan Rp 165.000 untuk VIP Membership.

“Kami berharap dengan adanya JICAF, masyarakat Indonesia bisa kenal lebih jauh dengan para ilustrator Indonesia dan mendukung mereka sebagai potensi duta budaya kita. Selain itu, tentunya semoga JICAF 2024 dapat menjadi ruang dimana seniman, kolektor, dan publik dari berbagai latar belakang dapat bertemu, berbagi, dan terinspirasi. Dengan kehadiran talenta lokal dan internasional yang luar biasa, kami percaya bahwa acara ini akan membuka lebih banyak peluang untuk merayakan kreativitas, mengeksplorasi karya-karya seni, dan membangun komunitas yang inklusif serta dinamis. Seni adalah bahasa universal, dan melalui JICAF, kami ingin membawa lebih banyak orang untuk terhubung, memahami, dan menikmati kekuatan dari dunia seni kreatif,” tutup Sunny.

.